Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Yakin Konflik akan Mereda di Musim Dingin, AS Tak Berniat Desak Ukraina Segera Berdamai dengan Rusia

Pemerintah AS menyatakan tak memiliki niat untuk mendesak Ukraina agar segera berdamai dengan Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Maxime Popov/AFP
Seorang tentara memegang senapan mesin saat berpatroli di pangkalan militer utara Rusia di pulau Kotelny, di luar lingkaran Artic, 3 April 2019. 

Dia juga menyerukan kompensasi setelah serangan Rusia yang menghancurkan, dan menuntut mereka yang bertanggung jawab atas dugaan kejahatan perang.

Kondisi ibu kota Ukraina, Kyiv setelah dihantam puluhan rudal Rusia pada Senin (10/10/2022) pagi.
Kondisi ibu kota Ukraina, Kyiv setelah dihantam puluhan rudal Rusia pada Senin (10/10/2022) pagi. (YouTube Al Jazeera English)

Baca juga: Ungkap Prioritas Ukraina, Ajudan Zelensky Ungkap Alasan Ogah Negosiasi dengan Rusia

Adapun wacana tentang penyelesaian konflik lewat negosiasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, setelah surat kabar Washington Post melaporkan bahwa Amerika Serikat secara pribadi telah mendorong pejabat Ukraina untuk memberi sinyal keterbukaan untuk berbicara dengan Rusia.

Pejabat AS dilaporkan ingin Ukraina mengambil peluang untuk negosiasi, di tengah kekhawatiran Kyiv akan segera kehilangan dukungan internasional jika tetap tegas menentang peluang diskusi.

Sebelumnya, setelah Rusia mengumumkan pencaplokan empat wilayah yang sebagian diduduki Ukraina pada akhir September, Zelensky mengatakan Kyiv tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Moskow selama Presiden Rusia Vladimir Putin tetap berkuasa.

Sejumlah tokoh pemerintah telah menyatakan kembali posisi ini dalam beberapa hari terakhir, dengan mengatakan bahwa Kyiv akan bersedia untuk bernegosiasi dengan penerus Putin.

Pada hari Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow terbuka untuk pembicaraan tetapi Kyiv menolaknya.

Di sisi lain, pejabat Rusia telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi atas wilayah yang mereka klaim telah dicaplok dari Ukraina.

Selain Korea Utara yang merupakan sekutu Rusia, tidak ada negara yang mengakui aneksasi terbaru ke empat wilayah Ukraina.

Sebagian besar dunia juga menolak untuk mengakui Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014, sebagai tanah Rusia.

Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Sempat Tawarkan Negosiasi Damai seusai Zelensky Lakukan Serangan Balik

5 Syarat Wajib untuk Perdamaian di Ukraina

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat pula membahas kemungkinan negaranya berdamai dengan Rusia.

Zelensky menyebut ada lima syarat untuk solusi damai antara Ukraina dan Rusia.

Dikutip TribunWow dari bbc, solusi ini disampaikan oleh Zelensky saat memberikan pidato di Majelis Umum Tahunan PBB, Kamis (22/9/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menandatangani pendaftaraan keanggotaan ke NATO setelah Rusia melakukan pencaplokan terhadap 4 provinsi Ukraina, Jumat (30/9/2022). (YouTube Office of the President of Ukraine)

Baca juga: Rusia Disebut Takut Kalah, Penasihat Zelensky Soroti Siasat Putin Manipulasi Wilayah Ukraina

Zelensky menegaskan lima syarat ini adalah hal wajib yang tidak bisa dinegosiasikan lagi.

Lima syarat tersebut adalah:

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved