Breaking News:

Viral Medsos

Sempat Periksa Ismail Bolong, Ferdy Sambo Jawab Keterlibatan Kabareskrim hingga Hendra Kurniawan

Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo buka suara soal persoalan Ismail Bolong yang mengaku telah menyetor uang tambang ilegal ke Kabareskrim Agus Adrianto.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribunnews/Abdui Ryanda Shakti
Ferdy Sambo berkomentar singkat terkait isu Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto yang disebut menerima uang dari Ismail Bolong soal Tambang Ilegal di Kalimantan Timur saat ditanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo sempat disebut juga dalam pengakuan sosok viral Ismail Bolong.

Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo disebut sempat memeriksa adanya dugaan gratifikasi dari Ismail Bolong terhadap Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Ferdy Sambo yang kini menjadi terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hanya menjawab singkat.

Baca juga: Terungkap Daftar Penumpang Jet Pribadi Hendra Kurniawan, Pengacara Brigadir J Laporkan Gratifikasi

Ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2022), Ferdy Sambo tampak enggan berkomentar.

"Tanyakan ke pejabat berwenang saja ya," ucap Ferdy Sambo dikutip Tribunnews.com.

Sebagaimana diketahui, pengakuan Ismail Bolong viral mengatakan bahwa dirinya telah menyetor hasil dana tambang ilegal dengan total Rp 6 miliar yang diberikan sebanyak tiga kali.

Uang tersebut diberikan pada Komjen Pol Agus Andrianto sebagai uang pengamanan agar bisa menjalankan bisnis gelapnya di Kalimantan Timur.

Namun mantan anggota Polri yang sudah pensiun dini tersebut kemudian kembali mengunggah video klarifikasi.

Ia menyebutkan bahwa pernyataan sebelumnya adalah tidak benar dan dibuat di bawah paksaan.

Ismail Bolong mengaku ditekan eks Karopaminal Hendra Kurniawan yang merupakan anak buah Ferdy Sambo.

Kolase potret Ismail Bolong dan rumah mewahnya yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022).
Kolase potret Ismail Bolong dan rumah mewahnya yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022). (YouTube Tribun Kaltim Official)

Baca juga: Ini Jawaban Kuasa Hukum Brigadir J saat Dicecar Data Bukti Keberadaan Mafia Judi Ferdy Sambo

Di sisi lain, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi Iwan Samule mengatakan bahwa Propam Polri sudah menyelidiki kasus penambangan ilegal terkait.

Ketika itu, Ferdy Sambo yang masih menjabat sebagai Kadiv Propam turut menulis surat rekomendasi penyelidikan.

"Di sini sudah dijelaskan bahwa Komjen Pol Agus Andrianto menerima uang koordinasi yang diberikan oleh yang namanya Ismail Bolong. Itu sudah dilakukan penyelidikan oleh Karo Paminal, itu kenapa sampai hari ini dari bulan Februari dan suratnya ditulis oleh Kadiv Propam rekomendasinya itu April itu per tanggal 7 April itu sudah diserahkan surat itu kenapa tidak dilakukan penindakan," beber Iwan pada Senin (7/11/2022), dikutip Kompas.com.

Baca juga: Ferdy Sambo Siap Ungkap Informasi Penting dari Buku Hitamnya, Terkait Jaringan Mafia di Polri?

Foto-foto Rumah Mewah Ismail Bolong

Nama Ismail Bolong menjadi sorotan setelah pengakuannya viral menyeret nama petinggi Polri Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, eks Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Asriadi, hingga eks Karopaminal Polri Hendra Kurniawan.

Dilansir TribunWow.com, hingga kini keberadaan Ismail Bolong yang mengaku telah menyetor gratifikasi terkait bisnis batu bara ilegal belum diketahui.

Namun, kediaman mewahnya yang berada di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur berhasil dilacak oleh awak media.

Baca juga: Jatah Oknum Polisi Rp 20 Miliar per Bulan, Berikut Dugaan Aliran Dana Konsorsium 303 Ferdy Sambo

Ketua RT setempat, Titus Sidete, juga sempat membeberkan keseharian Ismail Bolong dan perjumpaan terakhirnya dengan pria tersebut.

Sebagaimana ditampilkan dalam kanal YouTube Tribun Kaltim Official, Selasa (8/11/2022), terlihat sebuah rumah bercat putih yang berdiri megah di pinggir jalan raya.

Rumah mantan anggota Polri tersebut dipenuhi ornamen dan begitu mencolok dibandingkan rumah penduduk sekitarnya.

Ketika dikunjungi, tak terlihat adanya aktivitas berarti di sekitar rumah tersebut.

Namun, terlihat beberapa kendaraan terparkir yang terdiri dari mobil Lexus dan Fortuner, serta sejumlah motor dari balik pagar besi.

Penampakan rumah mewah Ismail Bolong, terlihat mobil Lexus dan Fortuner serta beberapa motor terparkir pada halaman dan garasi rumah yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022).
Penampakan rumah mewah Ismail Bolong, terlihat mobil Lexus dan Fortuner serta beberapa motor terparkir pada halaman dan garasi rumah yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Sang ketua RT membeberkan bahwa rumah tersebut dihuni kurang lebih sepuluh orang berisi keluarga dan asisten rumah tangga.

"Dia punya empat anak. Yang tinggal di rumah itu kurang lebih sepuluh orang, sudah termasuk pembantunya ya," ucap Titus dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (8/11/2022).

Menurut Titus, Ismail Bolong yang sudah tinggal di kawasan tersebut selama 10 tahun, akrab dipanggil dengan sebutan 'Bos' oleh warga sekitar.

Pasalnya, Ismail Bolong yang dikenal sebagai orang berada, kerap berkontribusi dan memberi bantuan sosial pada warga.

Karenanya, Titus mengaku terkejut lantaran Ismail Bolong terseret kasus gratifikasi hingga viral di media sosial.

"Jujur saya kaget sekali ada kasus seperti itu. Tapi lepas dari itu di mata kami beliau sangat berjiwa sosial tinggi. Itulah mengapa kami di sini memanggil beliau Bos," beber Titus.

Dalam kesehariannya, Ismail Bolong disebut sebagai sosok yang rendah hati dan santun.

Ia mudah berbaur dengan warga dan aktif dalam setiap kegiatan kampung.

"Ada kegiatan apa saja pasti beliau bantu. Soal nilai (bantuan tunai) beliau tidak pernah keberatan," ujar Titus.

"Ada yang nikahan, perbaikan dan program pemerintah pasti dia bantu. Apalagi kalau orang sakit dan dia tahu, pasti sangat cepat membantu."

Bahkan, terakhir kali Titus bertemu dengan Ismail Bolong adalah saat mereka menghadiri acara pernikahan warga pasa Kamis (3/11/2022) yang lalu.

"Setelah itu tidak pernah lagi bertemu. Nomornya juga semua sudah ganti," beber Titus.

Menurut Titus, sejak pindah ke kawasan tersebut, Ismail Bolong sudah berprofesi sebagai polisi sebelum kemudian mengajukan pensiun dini dan menekuni bisnis tambang.

"Jadi setahu saya memang usaha tambang," beber Titus.

Baca juga: Tanggapi Isu Aliran Dana Ferdy Sambo, IPW Akui Sempat Alami Intervensi dari DPR dan Polri

Penampakan rumah mewah Ismail Bolong yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022).
Penampakan rumah mewah Ismail Bolong yang terletak di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/11/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Sebagaimana diketahui, pengakuan Ismail Bolong viral di media sosial menyebut bahwa ia melakukan pengepulan dan penjuatan batu bara ilegal.

Ia bebas bergerak tanpa izin usaha penambangan (IUP) lantaran mengklaim sudah berkoordinasi dengan Komjen Agus Andrianto.

Dari keuntungan sebesar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar tiap bulan, Ismail Bolong mengaku menyetor sebesar Rp 2 miliar sebanyak 3 kali di tahun 2021 ke Komjen Agus Andrianto.

Namun setelahnya, kembali beredar video klarifikasi Ismail Bolong yang mengaku membuat rekaman tersebut karena dipaksa Hendra Kurniawan.

Ia mengaku diancam oleh anak buah Ferdy Sambo tersebut dan dibawa ke hotel untuk disuruh membacakan pernyataan yang ditulis di sebuah kertas.(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Tags:
Ismail BolongFerdy SamboKabareskrimHendra KurniawanPolriAgus Andrianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved