Polisi Tembak Polisi
Tanggapi Isu Aliran Dana Ferdy Sambo, IPW Akui Sempat Alami Intervensi dari DPR dan Polri
IPW mengklarifikasi soal dugaan aliran dana Ferdy Sambo hingga adanya upaya intervensi dari anggota DPR dan Polri.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengklarifikasi soal dugaan aliran dana Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, ia menyanggah ada anggota DPR RI yang terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun, Sugeng tak menampik bahwa ada suara-suara yang berusaha mempengaruhi dirinya.
Baca juga: Ungkit Momen Pelukan Kapolda Metro, Mahfud MD Ungkap Upaya Irjen Sambo Tutupi Kasus Brigadir J
Hal ini diungkapkan seusai menghadiri undangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
"Ada 3 orang yang bicara dengan saya, dua orang menurut saya mempengaruhi, satu orang tidak," ungkap Sugeng dikutip kanal YouTube KOMPASTV.
"Pokoknya ada dua orang yang mempengaruhi saya, yang satu anggota DPR. Itu menurut saya ya, mempengaruhi yang satu itu dari kepolisian."
Dikutip dari Tribunnews.com, Sugeng bersikeras enggan menyebutkan sosok anggota DPR tersebut.
Ia hanya mengaku kenal dengan orang yang menghubunginya terkait kasus Ferdy Sambo tersebut.
"Fraksi saya tidak mau sebutkan. Komisi juga saya tidak sebut lagi lah," ucap Sugeng.
Sementara itu, sosok polisi yang bicara dengannya rupanya tak termasuk dalam 97 personel yang kini diperiksa Timsus.
Sehingga dapat disimpulkan aparat tersebut masih bebas meski melakukan upaya persuasif membela Ferdy Sambo.
"Tidak ada, tidak ada. Anggota itu bukan bagian daripada 97 (yang diperiksa)," kilah Sugeng.

Baca juga: Kapolri Jawab Isu Konsorsium 303 hingga Temuan Uang Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo
Di sisi lain, Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya menerangkan bahwa Ferdy Sambo melakukan prakondisi sebelum kasus ini terungkap.
Dikatakan bahwa Ferdy Sambo menemui sejumlah orang yang berusaha dibuatnya mempercayai skenario palsu.
"Saya katakan di situ sebenarnya Sambo itu menskenariokan agar orang percaya bahwa terjadi tembak menembak, terjadi baku tembak. Untuk itu dia membuat prakondisi menghubungi beberapa orang. Beberapa orang itu memang menyangkut di kantor saya, mitra kerja saya," terang Mahfud MD, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022)