Konflik Rusia Vs Ukraina
Dinilai Janggal oleh Zelensky, Rusia Mendadak Umumkan Pemberhentian Wajib Militer di Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku tak percaya Rusia benar-benar akan menghentikan wajib militer.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Meskipun Rusia mencoba untuk meningkatkan tekanan pada posisi kami dengan menggunakan wajib militer, mereka sangat kurang siap dan kurang dilengkapi."
"Kami menganggap bahwa Rusia mungkin akan segera membutuhkan gelombang baru pengerahan orang untuk kirim ke medan perang."
Sebelumnya, Putin dan Shoigu mengakui ada masalah pada hari-hari awal pemanggilan wajib militer.
Namun, Shoigu mengatakan masalah awal dalam memasok pasukan yang baru dimobilisasi telah diselesaikan.
Putin mengatakan kesalahan mungkin tidak dapat dihindari karena Rusia tidak melakukan mobilisasi untuk waktu yang lama tetapi pelajaran telah dipetik.
'Mobilisasi parsial' tersebut diperintahkan Putin bulan lalu setelah pasukannya mengalami kemunduran besar di medan perang.
Ini adalah pertama kalinya sebagian besar orang Rusia menghadapi dampak langsung secara pribadi dari invasi yang diluncurkan ke Ukraina pada Februari.
Lebih dari 2.000 orang ditangkap dalam protes anti-mobilisasi, terutama di beberapa bagian negara yang dihuni oleh etnis minoritas yang mengeluh bahwa mereka menjadi sasaran yang tidak proporsional dalam panggilan tersebut.
Puluhan ribu pria Rusia juga diyakini telah melarikan diri dari negara itu untuk menghindar jika dipaksa berperang, banyak di antaranya ke negara tetangga bekas republik Soviet.
Baca juga: Belum juga Rebut Kembali Kherson dari Tangan Rusia, Apa Saja Kendala yang Dialami Ukraina?
Antrean Warga Rusia yang Hindari Wajib Militer sampai 16 Km
Gambar satelit terbaru menunjukkan iring-iringan sejumlah besar orang Rusia yang melarikan diri dari negaranya.
Dilansir TribunWow.com, kendaraan mereka berbaris ke arah Georgia dan Mongolia dan membentuk kemacetan hingga 16 Km.
Peristiwa ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan perintah mobilisasi ratusan ribu tentara cadangan untuk konflik di Ukraina.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Vladimir Putin Nekat Mengebom Ukraina dengan Nuklir Rusia? Ini Kata Para Ahli
Gambar-gambar yang dilaporkan Sky News, Selasa (27/9/2022), tersebut merekam antrian kendaraan, truk kargo dan mobil, menunggu dalam kemacetan panjang saat berusaha melewati perbatasan.
Menurut Maxar, perusahaan satelit yang merilis gambar tersebut, antrian untuk menyeberang ke Georgia itu membentang lebih dari 10 mil atau 16 km.