Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Bawa Isu Agama dalam Konflik, Sebut Harus Usir Setan dari Ukraina saat Operasi Militer Khusus
Pemerintah Rusia melibatkan isu agama ke dalam konflik yang saat ini terjadi di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pernyataan kontroversial disuarakan oleh seorang pejabat pemerintahan Rusia dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Selasa (25/10/2022).
Dalam pertemuan tersebut seorang pejabat menyatakan Rusia harus mengusir setan di Ukraina sesegera mungkin.
Dikutip TribunWow dari skynews, pernyataan ini disampaikan oleh Aleksey Pavlov selaku asisten sekretaris Dewan Keamanan Rusia.
Baca juga: Disebut Lakukan Genosida, Putin Paksa Etnis Minoritas Rusia untuk Jadi Umpan Meriam di Ukraina
Pavlov menyebut penduduk Ukraina telah meninggalkan nilai-nilai agama Ortodoks.
Pavlov juga mengungkit munculnya ratusan sekte di Ukraina.
"Saya percaya bahwa dengan berlanjutnya operasi militer khusus, desatanisasi (pengusiran setan) Ukraina menjadi semakin mendesak," ujar Pavlov.
Sejak awal terjadinya invasi, Rusia beberapa kali mengklaim akan menghancurkan fasisme di Ukraina dan mengembalikan nilai-nilai tradisional ke Ukraina.
Sebagai informasi, 70 persen penduduk Ukraina adalah warga yang religius, 60 persen di antaranya adalah penganut kristen ortodoks berdasarkan data dari Razumkov Center.
Pemerintah Ukraina sendiri sempat memanfaatkan momen ibadah di hari Minggu untuk merekrut para warga sipil untuk mendaftar wajib militer.
Momen perekrutan ini terjadi di sebuah gereja di Lviv, Minggu (3/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, kebijakan pemerintah merekrut ketika warga beribadah kemudian menuai protes dari para pendeta.
"Pendeta yang marah menelepon. Mereka memiliki alasan untuk marah," ujar anggota Partai Solidaritas Eropa, Nikolay Knyazhnitsky.
Nikolay menjelaskan, ada banyak cara untuk mengundang warga mendaftar wajib militer, di antaranya adalah mendatangi rumah ataupun tempat kerja.
Nikolay tak setuju apabila jemaat yang sedang pergi ke gereja dihampiri untuk direkrut.
"Orang-orang pergi ke sana (gereja) untuk perlindungan dan dukungan spiritual. Ini bukanlah tempat di mana seseorang berjalan-jalan dan membagikan pemberitahuan di tengah ibadah."
Baca juga: Konflik Makin Tak Terkendali, Rusia Serukan Warga Ukraina di Kherson Perangi Tentaranya Sendiri
