Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Konflik Memanas, Rusia Sebut Ukraina akan Lakukan Serangan Provokatif dan Gunakan Bom Terlarang

Rusia menuding Ukraina telah mempersiapkan rencana kotor dan penggunaan senjata terlarang untuk memprovokasi pihaknya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube CBS Mornings
Kondisi wilayah di Ukraina yang berhasil direbut kembali dari kekuasaan pasukan militer Rusia dalam serangan balik awal September 2022. Terbaru, Rusia menuding Ukraina akan melakukan cara kotor dan hendak menggunakan senjata terlarang, Senin (24/10/2022). 

"Pertama, Ukraina adalah anggota NPT (Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir) yang berkomitmen: kami tidak memiliki 'bom kotor', atau berencana untuk memperolehnya. Kedua, Rusia sering menuduh orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri."

Seorang pejabat senior A.S. pada hari Minggu menolak klaim Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor sebagai tudingan yang benar-benar salah.

"Kami menolak laporan tuduhan palsu Menteri Shoigu bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson dikutip The Moscow Times.

"Dunia akan melihat melalui segala upaya untuk menggunakan tuduhan ini sebagai dalih untuk eskalasi."

Baca juga: Ukraina Makin Mendekat, Pejabat Rusia Peringatkan Warga Sipil untuk Segera Meninggalkan Kherson

Komandan Rusia Akui Kewalahan Hadapi Ukraina

Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina mengatakan situasi di wilayah Kherson telah menjadi sangat sulit.

Dilansir TribunWow.com, disebutkan bahwa pasukan Ukraina telah maju dengan serangan gencar untuk merebut kembali wilayah selatan dan timur negara itu.

Sementara Rusia sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil setelah berminggu-minggu mencaplok daerah tersebut.

Baca juga: Tarik Mundur Warga Sipil dari Kherson, Rusia Akui Konflik Lawan Ukraina Sedang Memanas

Dilaporkan Al Jazeera, Rabu (19/10/2022), Sergei Surovikin, seorang jenderal angkatan udara Rusia yang ditunjuk pada 10 Oktober untuk memimpin invasi, mengatakan situasi di Kherson sangat sulit bagi warga sipil dan tentara Rusia.

"Tentara Rusia di atas segalanya akan memastikan evakuasi yang aman dari penduduk Kherson," kata Surovikin kepada televisi pemerintah Rossiya 24.

"Musuh tidak mengabaikan upayanya untuk menyerang posisi pasukan Rusia," tambahnya.

Pasukan Rusia di wilayah tersebut telah didesak mundur antara 20 dan 30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir.

Akibatnya, tentara Presiden Rusia Vladimir Putin berisiko terjepit di tepi barat sepanjang 2.200 kilometer Sungai Dnieper yang membelah Ukraina.

Surovikin mengatakan posisi Rusia di kota Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah Kherson utara antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih terus-menerus diserang.

"Situasi di area ‘Operasi Militer Khusus’ dapat digambarkan sedang berada dalam ketegangan," ujar Surovikin.

Seorang prajurit Rusia berpatroli di sebuah jalan di Kherson, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, 20 Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia.
Seorang prajurit Rusia berpatroli di sebuah jalan di Kherson, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, 20 Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia. (AFP)

Baca juga: Rusia Mulai Panik, Serukan Evakuasi di Kherson Lantaran Pasukan Ukraina Bergerak Makin Dekat

Halaman
123
Tags:
RusiaUkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved