Polisi Tembak Polisi
Ada Tangan Terjulur dari Kamar Putri Candrawathi setelah Pelecehan, Febri: Kemudian Ibu Tergeletak
Pengacara Putri Candrawathi membeberkan momen di Magelang yang disebutnya hilang dari dakwaan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah, membeberkan kronologi yang hilang dari peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, ia protes lantaran Jaksa Penuntut Umum meniadakan kronologi yang dapat membuktikan adanya pelecehan pada Putri Candrawathi.
Fakta tersebut adalah penuturan saksi yang melihat adanya sebuah tangan terjulur dari kamar Putri Candrawathi.
Baca juga: Putri Candrawathi Akting Menangis saat Sidang Kasus Brigadir J? Pakar: Ada Manipulatif di Wajahnya
Sebagaimana diketahui, Putri dan suaminya Ferdy Sambo, bersikeras motif pelecehan menjadi dasar atas pembunuhan yang dilakukan pada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kronologi terkait pelecehan ini pun sempat dibacakan JPU dalam persidangan.
Namun, Febri merasa ada detail yang dihilangkan dari kronologi kejadian tersebut.
"Ada seorang saksi yang mendengar ada tangisan dari dalam kamar dan bahkan melihat ada sebagian tangan yang keluar, sebelum kejadian peristiwa yang saya sebutkan tadi," beber Febri dikutip kanal YouTube tvOneNews, Kamis (20/10/2022).
"Dan itu semuanya dihilangkan dakwaan jaksa, dan itu jadi poin keberatan kami."
"Fakta itu muncul di penyidikan tapi kemudian dihilangkan."
Febri kemudian membeberkan kronologi pelecehan seksual versi pihaknya.
Dikatakan bahwa terjadi pelecehan oleh Brigadir J terhadap Putri di dalam kamar pribadinya.
Kemudian, terdakwa Kuat Maruf dan ART Susi disebut menemukan Putri dalam kondisi tergeletak setengah sadar.
"Yang pertama ada peristiwa yang kita duga kekerasan seksual, kemudian ditemukan Bu Putri tergeletak," ungkap Febri.
"Kemudian ada dua orang saksi membawa Bu Putri ke dalam kamar."

Baca juga: Curiga PC yang Lakukan Pelecehan, Pengacara Brigadir J: Kejadian Masuk Kamar Bukan Hanya Sekali
Saat dugaan pelecehan terjadi, Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) dan Richard Eliezer (Bharada E) sedang berada di luar rumah.
Sementara, Kuat Maruf dan ART Susi berada di bagian lain rumah yang agak jauh dari kamar Putri.
Namun kemudian, ada satu dari antara mereka yang mendengar suara tangisan dari kamar kemudian melihat ada tangan yang menjulur.
"Saat itu Ricky dihubungi masih berada di Magelang untuk pulang ke rumah, jadi ada jeda waktu di sana." kata Febri.
"Nah, peristiwa dugaan kekerasan seksual itu Ricky dan Richard sedang berada di luar, Kuat Maruf sedang berada di depan, seorang pembantu berada di ruang pakaian."
"Jadi yang sempat terlihat oleh salah satu saksi adalah terdengar suara tangisan dari dalam kamar dan ada satu tangan keluar," tandasnya.
Baca juga: Ungkap 4 Bukti Pelecehan Putri Candrawathi, Febri Diansyah: Banyak Fakta Dihilangkan di Magelang
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 04.55:
Dugaan baru dimunculkan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, selain terdakwa Ferdy Sambo, Kamaruddin menilai bahwa terdakwa Putri Candrawathi terlibat dalam pembunuhan berencana tersebut.
Bahkan, Putri Candrawathi justru diduga sebagai otak pelaku yang memanipulasi suaminya untuk membunuh Brigadir J.
Baca juga: Gestur Tak Biasa Ferdy Sambo Dengar Kronologi Dugaan Pelecehan PC oleh Brigadir J di Persidangan
Sebagaimana diketahui, sidang perdana terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Putri maupun Ferdy Sambo disebut terlibat langsung dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J.
Adapun pembunuhan tersebut diklaim dilakukan atas motif pelecehan yang dilakukan Brigadir J pada Putri di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).
Namun sebaliknya, Kamaruddin memiliki teori bahwa Putrilah yang berusaha menggoda Brigadir J namun ditolak.
"Peran Putri pertama menggoda Yosua, menggoda supaya dia diperkosa tapi enggak kesampaian. Karena Yosua pernah mendengar khotbahnya Gilbert Lumoindong, dia pendeta terkenal 'Kalau kamu digoda wanita yang tidak kamu kehendaki kamu berlari, bukan mendekat'. Nah, Yosua sudah benar dia berlari keluar," kata Kamaruddin, dikutip dari tayangan youTube tvOneNews, Selasa (18/10/2022).
Setelah gagal menggoda Brigadir J, Putri juga diklaim kembali memanggil ajudannya tersebut dengan perantaranan terdakwa Ricky Rizal (Bripka RR).
"Yang kedua fakta perbuatan dia, dia mengundang lagi Yosua ke kamar tidurnya, ini kan enggak lazim."

Baca juga: 2 Kesimpulan Ayah Brigadir J dari Sidang Perdana Ferdy Sambo, Sebut PC Tahu Rencana Pembunuhan
Selain itu, Putri juga diduga berusaha menyuap sejumlah pihak termasuk para saksi dan lembaga negara.
"Ketiga, dia menyuap, menyuap saksi-saksi, LPSK, dan lembaga-lembaga lain."
Lantaran gagal menggoda Brigadir J, ketika berada di Magelang, Putri kemudian menelepon suaminya.
Namun tak diungkap perbuatan Brigadir J yang disebut kurang ajar tersebut.
Ketika itu, Putri diklaim telah berusaha mempengaruhi suaminya untuk membunuh sang ajudan.
"Kurang ajar kan kesimpulan, harusnya ada fakta-fakta, apa sih kurang ajarnya? Artinya dia memprovokasi suaminya untuk membunuh, yaitu tanggal 7," sebut Kamaruddin.
"Dia menelepon sehingga suaminya (Ferdy Sambo) di Jakarta sudah menunggu untuk merancang kejahatan."
Tegas menyebut Putri terlibat pembunuhan berencana Brugadir J, Kamaruddin mengungkap peran penting ibu tiga anak tersebut.
"Putri ikut merancang pembunuhan itu, menyiapkan uangnya, ada perannya jelas menyiapkan uangnya dan merancang pembunuhannya," tegas Kamaruddin.(TribunWow.com/Via)