Konflik Rusia Vs Ukraina
Seperti Bucha, Pasukan Ukraina Temukan Mayat Bekas Penyiksaan di Kharkiv setelah Usir Tentara Rusia
Pasukan Ukraina mengklaim menemukan sejumlah mayat warga yang diduga mengalami penyiksaan di wilayah bekas jajahan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ukraina membeberkan penemuan mengenaskan setelah berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kharkiv dari Rusia.
Dilansir TribunWow.com, penelusuran tentara Ukraina di bekas jajahan Rusia itu mengantar mereka menemukan sejumlah mayat warga.
Mayat-mayat tersebut diduga mengalami penyiksaan seperti halnya di Kota Bucha pada awal perang.
Baca juga: Ukraina Berhasil Rebut Kharkiv, Guru-guru Asal Rusia Diburu Dicap Sama seperti Penjahat Perang
Dilaporkan The Guardian, Selasa (13/9/2022), staf umum Ukraina mengatakan bahwa mereka telah mereklamasi lebih dari 20 daerah pemukiman dalam 24 jam terakhir.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan pasukan disambut oleh warga yang bersorak-sorai saat bendera Ukraina biru-kuning berkibar di atas kepala.
Tetapi sementara Ukraina melanjutkan serangan balasan mereka, fokus di wilayah yang baru dibebaskan beralih ke kondisi warga setempat yang dipaksa untuk hidup di bawah pendudukan Rusia.
Pasalnya, ada indikasi bahwa Rusia menerapkan kekejaman serupa dengan yang ditemukan di wilayah utara awal tahun ini.
Menurut anggota parlemen Ukraina, Inna Sovsun, tentara Kiyv telah menemukan mayat warga sipil yang tampaknya mengalami penyiksaan.
Ia kemudian menggingatkan penemuan suram yang sama setelah pasukan Ukraina merebut kembali Bucha di awal perang.

Baca juga: Zelensky Umumkan Keberhasilan Ukraina, Sukses Rebut Wilayah 4 Kali Luas London dari Rusia
Kantor kejaksaan regional mengatakan pasukan pembebasan telah menemukan empat mayat sipil yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan di desa Zaliznychne.
"Tiga dari mereka dimakamkan di dekat rumah pribadi, satu lagi ditemukan di wilayah pabrik aspal," kata jaksa dalam sebuah pernyataan di Facebook.
"Pasukan Rusia melakukan kejahatan dan berusaha menyembunyikannya," kata Maksym Strelnikov, anggota dewan Izyum, pangkalan utama pasukan Moskow di wilayah Kharkiv dan pintu gerbang ke Donbas.
"Pekerjaan investigasi kami di kota-kota yang dibebaskan baru saja dimulai," kata Oleksandr Filchakov, kepala jaksa kejahatan perang untuk wilayah Kharkiv.
Sama seperti ketika wilayah Kyiv diduduki pada bulan Maret, tentara Rusia di Kharkiv memburu orang-orang yang pernah bertugas di militer.
Seorang tentara Ukraina yang saat ini sedang mengevakuasi orang-orang dari daerah-daerah yang dibebaskan mengatakan bahwa perlakuan terhadap warga sipil semakin buruk jika mereka tinggal lebih dekat ke garis depan.
"Semakin besar kehadiran tentara di suatu daerah, semakin banyak cerita (kekerasan) yang kami dengar," kata tentara tersebut.
Menurut seorang warga, Luidmyla, ketika pasukan Rusia memasuki desa-desa di sekitar Kupiansk pada akhir Februari, mereka menangkap seorang pria lokal yang bertempur di Donbas.
Luidmyla mengatakan orang Rusia itu tiba dengan daftar siapa saja yang pernah bertugas.
Kemudian mereka yang ada di daftar akan dibawa ke administrasi regional yang diduga untuk diinterogasi.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya," kata Luidmyla.
"Kerabatnya mencoba pergi ke administrasi untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Tetapi tentara (Rusia) tidak akan mengambil makanan (yang mereka beli) untuk diberikan kepada tahanan itu, dan ketika dia pergi, (Rusia) ke rumahnya dan mencuri semuanya."
Luidmyla mengatakan bahwa meskipun penduduk desa membenci pendudukan itu, dia tidak melihat kasus pemerkosaan atau penyiksaan.
Setelah Rusia mendirikan markas di pusat komunitas mereka, seseorang di desa merusakkan ban kendaraan para tentara itu.
Petugas Rusia kemudian mengumpulkan penduduk desa dan mencoba mencapai kesepakatan untuk hidup berdampingan.
Baca juga: Ungkit Musim Dingin, NATO Sarankan Ukraina Terus Perangi Rusia jika Tidak Ingin Musnah
Kadyrov Murka Salahkan Tentara Rusia
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mengkritik kinerja tentara Rusia.
Dilansir TribunWow.com, ia mempermasalahkan direbutnya kota Izyum pada akhir pekan oleh pasukan Ukraina.
Pasalnya, kota ini diketahui merupakan pusat pasokan penting di provinsi Kharkiv timur Ukraina.
Baca juga: Rusia Tuding Barat Manfaatkan Ukraina untuk Berkonspirasi Melakukan Skema Korupsi Global
Dalam pesan suara berdurasi 11 menit yang diposting ke aplikasi perpesanan Telegram pada hari Sabtu, dia memberikan keterangan.
"Jika hari ini atau besok perubahan tidak dilakukan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya akan terpaksa pergi ke pimpinan negara untuk menjelaskan kepada mereka situasi di lapangan," kata Kadyrov dikutip Al Jazeera, Minggu (11/9/2022).
"Saya bukan ahli strategi seperti yang ada di kementerian pertahanan. Tetapi jelas bahwa kesalahan telah dibuat. Saya pikir mereka akan menarik beberapa kesimpulan."
Ia menambahkan bahwa semua wilayah pemukiman akan kembali ke kendali Rusia.

Baca juga: Zelensky Unggah CCTV Detik-detik Ledakan Dahsyat Gedung Kebudayaan Kharkiv yang Dibom Rusia
"Kami memiliki orang-orang kami di luar sana, para pejuang dipersiapkan secara khusus untuk situasi seperti itu. 10.000 lebih pejuang siap untuk bergabung dengan mereka. Kami akan mencapai Odesa dalam waktu dekat," tegas Kadyrov.
Kritik itu muncul setelah kepemimpinan tentara Rusia tampaknya lengah oleh serangan balik Ukraina di timur laut.
Nasionalis Rusia menyerukan agar Putin membuat perubahan segera untuk memastikan kemenangan akhir dalam perang Ukraina, sehari setelah Moskow dipaksa untuk meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.
Jatuhnya Izyum dengan cepat adalah kekalahan militer terburuk Rusia sejak pasukannya dipaksa mundur dari ibukota Ukraina, Kyiv, pada Maret.
Ketika kekalahan terjadi, kementerian pertahanan Rusia pada hari Jumat memposting rekaman video dari pasukan yang dikirim ke wilayah Kharkiv.
Kemudian pada hari Minggu, kementerian pertahanan mengatakan pasukan Rusia telah menyerang posisi Ukraina di wilayah tersebut dengan pasukan udara, rudal dan artileri.(TribunWow.com/Via)