Polisi Tembak Polisi
Komnas HAM Dituduh Sengaja Lempar Isu PC Dicurigai Ikut Tembak Brigadir J, Pakar Pertanyakan Tujuan
Pakar menilai ada maksud tertentu Komnas HAM menyebut kemungkinan PC ikut menembak Brigadir J.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyuarakan dugaan kontroversial terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Taufan menyebut ada kemungkinan Putri Candrawathi alias PC ikut menembak Brigadir J.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, kini pernyataan Taufan menjadi sorotan beragam pihak.
Baca juga: Siap Dihujat, Komnas HAM Ungkap Alasan Ngotot Ungkit Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Brigadir J ke PC
Pakar hukum pidana, Teuku Nasrullah merasa heran mengapa Komnas HAM menyampaikan pernyataan tersebut.
"Saya nggak tahu bagaimana beliau menyimpulkan itu. Kemudian, luar biasa kesimpulan beliau," ujar Nasrullah dalam Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (12/9/2022).
Nasrullah menjelaskan, Komnas HAM sebenarnya tidak memiliki kapasitas untuk mengomentari hal tersebut.
Selain itu, Nasrullah juga meyakini Komnas HAM sengaja melemparkan isu ini untuk menarik pihak kepolisian agar ikut bergerak mengusut dugaan tersebut.
"Saya tidak tahu apakah ada misi tertentu yang ingin disampaikan oleh beliau yang beliau melihat mungkin proses penyidikan mandek kenapa gak masuk (ke dugaan Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J) baru lemparkan isu itu," kata Nasrullah.
"Atau beliau cari panggung tapi panggung seperti apa lagi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, menurut Taufan, Ferdy Sambo hingga saat ini tak mengakui telah menembak Brigadir J.
Padahal, dari bukti-bukti yang telah dikumpulkan, terdapat lebih dari 1 jenis peluru yang menembus tubuh korban.
"Tidak mengakui, dia bilang dia hanya memerintah," kata Taufan dikutip program Rosi di kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (9/8/2022).
"Tetapi kami menemukan bukti-bukti dari autopsi, autopsi ulang, maupun uji balistik, bahwa jenis pelurunya bukan satu."
Baca juga: 5 Rekomendasi Komnas HAM ke Presiden Jokowi terkait Kasus Brigadir J: Minta Kinerja Polri Diaudit
Berdasar bukti ini, Komnas HAM membuka kemungkinan bahwa ada pelaku pembunuhan lain, yang bahkan bisa lebih dari dua orang.
"Karena itu tidak mungkin dari satu senjata, tapi lebih dari satu senjata. Bisa jadi lebih dari dua senjata. Makanya saya munculkan kemungkinan ada pihak ketiga."