Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Pengacara Pastikan Bharada E Tak Takut Temui Ferdy Sambo, Kuasa Hukum Brigadir J Acungkan Jempol

Kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy memastikan kliennya tidak akan takut bertemu Irjen Sambo saat proses rekonsktrusi nanti dilakukan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN dan YouTube Polri TV Radio
Foto kiri: Sosok Eks Kadiv Propam (kini Pati Yanma Polri) Irjen Ferdy Sambo ketika hadir dalam sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Foto kanan: Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Lima tersangka kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akan dihadirkan dalam proses rekonstruksi yang digelar di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Selasa (30/8/2022) besok.

Dalam proses rekonstruksi nanti, Richard Eliezer alias Bharada E dipastikan akan bertemu dengan Ferdy Sambo saat reka ulang dilakukan.

Dikutip TribunWow dari YouTube tvOnenews, terkait hal ini, kuasa hukum Bharada E yakni Ronny Talapessy memastikan kliennya tidak akan takut bertemu langsung dengan Ferdy Sambo.

Baca juga: Nilai Janggal, Guru Besar UI Sebut Putri Candrawathi Tak Mungkin Dilecehkan Brigadir J: Apa Berani?

Ronny awalnya menjelaskan semenjak Bharada E menjadi justice collaborator (JC), terdapat kebijakan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar Bharada E tidak dipertemukan langsung dengan para tersangka lainnya.

Kendati demikian, Ronny memastikan bahwa pihaknya akan mendampingi Bharada E dalam proses rekonstruksi di mana kliennya akan bertemu dengan para tersangka lainnya.

"Mengenai bagaimana bertemu dengan (tersangka) yang lainnya, kami dari tim pengacara akan ikut mengawal, mendampingi sehingga semua proses berjalan lancar," tegas Ronny.

Ronny mengaku tidak khawatir soal kliennya jika nanti bertemu Irjen Ferdy Sambo dan para tersangka lainnya.

Baca juga: Ungkit Pengakuan Bharada E, Kuasa Hukum Brigadir J Ingin Lihat Irjen Ferdy Sambo saat Rekonstruksi

Dalam acara wawancara tersebut, kuasa hukum Brigadir J yakni Martin Lukas Simanjuntak ikut bertanya apakah Bharada E akan takut atau tidak jika nanti bertemu para tersangka lain.

"Apakah secara psikologi, Richard Eliezer itu agak paranoid ketika besok akan bertemu Pak Sambo, Ibu PC, Kuat lalu Ricky, itu tadi yang saya tangkap pertanyaannya," tanya Martin.

"Begini Bang Martin, prinsipnya klien saya siap, jadi klien saya siap untuk menghadapi proses yang besok (rekonstruksi)," jawab Ronny.

Martin pun mengapresiasi jawaban dari Ronny.

"Mantap, anak Tuhan harus berani," kata Martin sambil mengacungkan dua jempol untuk Ronny.

Martin Lukas Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (kiri) memuji Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy (kanan).
Martin Lukas Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J (kiri) memuji Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy (kanan). (YouTube tvonenews)

Baca juga: Sebut Ferdy Sambo, Putri dan Kuat Bohong, Deolipa Ungkap Analisa Motif di Magelang Versi Bharada E

Beda Sikap Bharada E dan Ferdy Sambo di Tahanan

Dua tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) menunjukkan perilaku yang berbeda di dalam tahanan.

Dilansir TribunWow.com, keterangan ini diperoleh dari sejumlah pihak yang sudah mengunjungi dua tahanan tersebut.

Bharada E disebut memiliki sikap yang lebih tenang, sementara emosi Ferdy Sambo tampak kurang stabil.

Sebagai informasi, saat ini Ferdy Sambo diamankan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sementara itu, Bharada E ditahan di tempat terpisah, yakni di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dikutip Tribunnews.com, Jumat (26/8/2022), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memuji kondisi mental Bharada E.

Ia menilai mantan ajudan Ferdy Sambo tersebut tak mudah diintimidasi lantaran tak tampak gugup saat interogasi.

Berbeda dengan tersangka lain yang diperiksa, Bharada E konsisten dengan jawabannya meski sengaja dijebak dengan pertanyaan membingungkan.

"Ada proses yang ketika ditanya itu mentalnya kuat, diputar-putar, tetap konsisten. Dan enggak terlalu grogi, salah satunya Bharada E," terang Choirul Anam.

"Bharada E itu mentalnya cukup untuk terus ngomong secara konsisten, padahal sudah kita putar."

"Walaupun beberapa waktu, saat istirahat ngerokoknya lama daripada yang lain."

Sosok Eks Kadiv Propam (kini Pati Yanma Polri) Irjen Ferdy Sambo ketika hadir dalam sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Sosok Eks Kadiv Propam (kini Pati Yanma Polri) Irjen Ferdy Sambo ketika hadir dalam sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022). (YouTube Polri TV Radio)

Baca juga: Soroti Kejanggalan Surat Ferdy Sambo, Susno Duadji Singgung Itikad dan Permintaan Maaf ke Bharada E

Di sisi lain, Ferdy Sambo yang sempat didatangi oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menunjukkan sikap berbeda.

Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto itu, Ferdy Sambo meneteskan air mata ketika bertemu dengannya.

Ketika itu, LPAI menyampaikan niat untuk melindungan anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi agar tak terdampak kasus tersebut.

"Beliau terus terang sangat terkejut dan sampai mengeluarkan air mata juga, sangat terharu," ungkap Kak Seto dikutip kanal YouTube Rana Films, Selasa (23/8/2022).

"Tapi ya itu sampaikan itu memang tugas kami sebagai Lembaga Perlindungan Anak Indonesia."

"Beliau menyampaikan terima kasih atas kepedulian kepada putra-putrinya yang mungkin saat ini mengalami perundungan."

Menurut Kak Seto, Ferdy Sambo sempat menitip pesan untuk disampaikan pada empat anaknya.

Ia berharap anak-anaknya tetap tegar dan belajar dari kesalahan orangtuanya.

Selain itu, Ferdy Sambo menekankan agar anaknya yang ingin menjadi polisi tetap mengejar cita-cita tersebut.

"Dititipkan (pesan-red) supaya anak-anak tetap tegar, juga terus berpikir positif dan melanjutkan cita-citanya, karena dua-duanya ingin menjadi polisi juga," ungkap Kak Seto.

"Intinya tolong didampingi dan diberi semangat, ditegaskan juga apa pun mungkin kalau ada kesalahan orangtua jangan diikuti, dan teruslah mencapai cita-citanya."

Baca juga: Deretan Pengamanan LPSK untuk Bharada E: Sel Tahanan Dipasangi CCTV hingga Dijaga Personel Khusus

Pakar soal Ferdy Sambo: Beliau Stres, Tertekan

Ahli Forensik Emosi Handoko Gani membaca gestur Ferdy Sambo ketika menghadiri sidang komisi kode etik Polri.

Dilansir TribunWow.com, Kamis (25/8/2022), Handoko menilai ada rasa tertekan yang disembunyikan Ferdy Sambo di balik sikap tenangnya.

Menurut Handoko, alih-alih santai, suami Putri Candrawathi itu justru merasa stres dan tampak bersedih.

Baca juga: Tanggapi Isu Aliran Dana Ferdy Sambo, IPW Akui Sempat Alami Intervensi dari DPR dan Polri

Diketahui, Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Setelah sekian lama ditahan di Mako Brimob, Ferdy Sambo akhirnya muncul perdana di depan publik saat sidang kode etik.

Menggunakan pakaian dinas harian Yanma Polri, eks Kadiv Propam Polri itu terlihat tenang duduk bersandar menghadap pemimpin sidang.

"Gestur bersandar ke belakang itu bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya kursi, kondisi tubuh yang kelelahan, juga tentunya kondisi psikologis," terang Handoko dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (25/8/2022).

Dalam tayangan video tanpa suara, terlihat tangan Ferdy Sambo memegang ujung sandaran kursi.

Menurut Handoko, hal ini menandakan rasa tak nyaman dan kecemasan yang mungkin dirasakan Ferdy Sambo.

"Ini menarik, tangan beliau itu memegang ujung kursi. Dalam seni gestur, ketika orang memegang suatu benda, meremas, memutar-mutar, memainkan, itu tanda seseorang yang sedang tidak nyaman, tegang, cemas."

Irjen Ferdy Sambo hadir di ruang sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Irjen Ferdy Sambo hadir di ruang sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Baca juga: Jawaban Kapolri soal Isu Konsorsium 303 Ferdy Sambo hingga Temuan Uang Rp 900 Miliar di Bunker

Dilihat dari gestur tubuh, posisi kepala hingga mimik wajah, Handoko menyimpulkan bahwa Ferdy Sambo sedang merasa tertekan.

Alih-alih santai, ia tampaknya menahan rasa stres atau depresi sehingga terlihat lemas.

"Kalau kita padukan tiga tolok ukur selain poros tubuh, maka itu bisa mencerminkan bahwa beliau ini dalam kondisi stressfull atau tertekan," beber Handoko.

"Jadi enggak santai, keliru sekali kalau dikatakan santai."

"Kalau santai ini kan kesannya melecehkan, meremehkan."

Selain gestur, Handoko juga dapat melihat debar jantung Ferdy Sambo yang kencang dan napasnya yang pendek-pendek saat bicara.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kondisi emosional Ferdy Sambo yang juga sedang bersedih.(TribunWow.com/Anung/Via)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul "Ferdy Sambo Menangis di Mako Brimob, Bharada E Lebih Rileks di Rutan Bareskrim"

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Bharada EBrigadir JNofriansyah Yosua HutabaratRichard EliezerRonny TalapessyFerdy SamboPolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved