Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Emosi saat Diinterogasi soal Magelang, Komnas HAM: Kami Tanya Pembicaraan dengan PC

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membaca adanya emosi mendalam saat menanyai Ferdy Sambo.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN dan YouTube Kompastv
Putri Candrawathi (kiri) dan sang suami eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Terbaru, komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut adanya emosi dalam penuturan Ferdy Sambo saat diinterogasi, Sabtu (27/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menerangkan reaksi Ferdy Sambo saat dimintai keterangan.

Dilansir TribunWow.com, ia menilai ada perbedaan yang jelas dari sikap suami Putri Candrawathi (PC) tersebut setelah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Selain rasa penyesalan, Ferdy Sambo juga memperlihatkan emosi mendalam ketika disinggung soal dua hal.

Baca juga: Seorang Polwan Menangis di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Kompolnas: Suasana Tegang, Penuh Air Mata

Secara eksklusif, Choirul Anam membeberkan pertemuannya dengan Ferdy Sambo pada Jumat (12/8/2022).

Pertemuan itu berlangsung dalam suasana sedih, lantaran kondisi Ferdy Sambo yang lesu setelah dicopot dari jabatannya.

Choiru Anam menilai penampilan mantan Jenderal itu begitu berbeda dengan ketika muncul di publik mengenakan seragam lengkap.

"Kalau kita lihat foto-foto dia waktu jadi Kadiv Propam dengan badge biru, pangkat lengkap, dibandingkan waktu kami periksa, situasinya sedih," ungkap Choirul Anam dikutip kanal YouTube Tribunnews, Senin (29/8/2022).

"Dia sedih, ada penyesalan di situ, walaupun masih ada sedikit emosi."

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat rapat bersama Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat rapat bersama Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Ferdy Sambo Hanya Menangis saat Ditemui terkait Kasus Brigadir J, Komnas HAM Ikut Kena Prank?

Sebagai informasi, Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J saat rombongannya berada di rumah singgah Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Kemudian, Putri diduga mengadukan hal ini pada suaminya ketika bertemu di rumah mereka, kawasan Saguling, Jakarta Selatan, sehari kemudian.

Meski belum bisa dipastikan yang sebenarnya terjadi pada dua momen tersebut, Choirul Anam mengaku melihat rasa emosi ketika Ferdy Sambo membahas mengenai hal ini.

"Ketika kami tanya soal di Magelang dan pembicaraan dia dengan Bu PC di Saguling, emosinya masih kelihatan," beber Choirul Anam.

"Tapi di luar itu dia memang menunjukkan sikap penyesalan."

Tak seperti amarah yang muncul secara sekilas, Choirul Anam menyebutkan bahwa emosi yang dirasakan Ferdy Sambo begitu mendalam.

Ia seolah masih menyimpan dendam terhadap mendiang ajudan kesayangannya tersebut.

"Emosinya dalam banget," imbuhnya.

Baca juga: Yakin Polisi Ingin Putri Candrawathi Ditahan, Susno Duadji Ungkap Penyebab Istri Sambo Masih Bebas

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 36.00:

Ferdy Sambo, Putri dan Kuat Maruf Disebut Berbohong

Pengacara Deolipa Yumara membeberkan kesaksian dari mantan kliennya, Bharada Richard Eliezer (Bharada E) terkait insiden di Magelang, Jawa Tengah.

Dilansir TribunWow.com, Deolipa tak meyakini adanya aksi pelecehan oleh mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) pada atasannya, Putri Candrawathi.

Alih-alih, ia menuding Putri, suaminya Ferdy Sambo, dan tersangka lain yang adalah sopirnya, Kuat Maruf, telah berkomplot.

Baca juga: Tanggapi Pengunduran Diri Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Akal-akalan Biar Dapat Pensiun

Sebagai informasi, insiden pelecehan di Magelang diduga menjadi motif pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.

Dikatakan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan pada Putri hingga membuat sang atasan murka.

Menirukan kesaksian Bharada E, Deolipa pun menuturkan kejadian pada Kamis (7/7/2022), di mana insiden itu diduga terjadi.

Ketika itu, Bharada E bersama rekan ajudan, Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) mengantar makanan untuk anak Ferdy Sambo di sekolah taruna.

"Sore hari itu sekitar jam 18.00 WIB ditelepon oleh Putri lewat Bharada E, pengin cari Ricky," beber Deolipa dikutip kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (27/8/2022).

"Kata Bharada E, Putri itu agak kesal, tapi enggak nangis. (Putri) pengin supaya Ricky itu pulang ke rumah."

Sesampai di rumah singgah Putri, Bharada E mendapati Kuat sedang dalam keadaan marah.

Ia langsung diusir untuk menyusul Brigadir J yang berada di lantai bawah.

"Pulanglah Ricky dan Bharada E ke rumah di Magelang. Sesampai di sana Bharada E naik ke atas, tapi Kuat marah-marah, 'Sudah, Eliezer kamu turun saja, enggak usah tahu. Biar kamu ketemu si Yosua di bawah'," ungkap Deolipa.

Penampakan Kuat Maruf alias KM, satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat datang menjadi saksi dalam sidang kode etik Ferdy Sambo yang digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022).
Penampakan Kuat Maruf alias KM, satu dari lima tersangka dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat datang menjadi saksi dalam sidang kode etik Ferdy Sambo yang digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022). (Istimewa via Tribunnews.com)

Baca juga: BREAKING NEWS, Putri Candrawathi Dilaporkan Pengacara Brigadir J, Chat di Magelang Jadi Bukti

Setelah mendengar cerita tersebut, Deolipa meyakini adanya perseteruan antara Brigadir J, Kuat dan Putri.

"Mengenai motif, saya menduga ada persoalan antara Kuat dengan Yosua. Kemudian ada persoalan antara Kuat dengan Putri," kata Deolipa.

"Tapi apakah ini persoalannya pelecehan atau apa, saya tidak bisa mengatakan itu. Karena Yosua sudah almarhum."

"Ini kan konspirasi, di mana mereka membuat skenario pembunuhan. Putri, Kuat, Ricky dan Sambo kemudian membuat skenario. Enggak bisa lagi kita memakai mereka sebagai suatu kesaksian, apalagi mereka kan tersangka."

Menekankan agar motif pelecehan ini tak digunakan, Deolipa menuding Ferdy Sambo dan sang istri telah berbohong.

Kebohongan itu didukung juga dengan pengakuan komplotannya, yakni Kuat dan Ricky yang kini mendekam di tahanan Polri.

"Jangan sekali-kali kita bilang motifnya karena Yosua memperkosa Putri. Lah, Putri saja sendiri bandit juga, Putri kan tukang bohong, Sambo tukang bohong juga, Kuat apalagi," tegas Deolipa.

"Mereka bisa konspirasi untuk menyatakan keadaan yang palsu," tandasnya. (TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Ferdy SamboBrigadir JNofriansyah Yosua HutabaratKomnas HAMPutri CandrawathiMagelangPolriChoirul Anam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved