Konflik Rusia Vs Ukraina
Paus Fransiskus Disindir Dubes Ukraina Gara-gara Ikut Berduka atas Tewasnya Jurnalis Rusia
Dubes Ukraina kecewa mendengar Paus Fransiskus ikut berduka atas insiden tewasnya Darya Dugina dalam kasus bom mobil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan sebuah bom telah dipasang di mobil Toyota Land Cruiser Prado milik Dugina.
Bom di mobil tersebut meledak ketika Dugina sedang berkendara di jalan tol seusai menghadiri acara festival.
Seusai tewasnya Dugina, Vovk bersama anaknya kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022).
Pada Senin (22/8/2022), pemerintah Rusia merilis sejumlah video menampilkan sosok Vovk.
Video ini diambil di tempat Vovk tinggal hingga saat Vovk baru saja tiba di Rusia.
Sebagai informasi, Darya Dugina adalah seorang wartawan yang mendukung pemerintah Rusia melakukan operasi militer di Ukraina.
Selain dikenal sebagai sosok yang vokal mendukung pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dugina juga berstatus sebagai anak perempuan dari seorang politisi sekaligus penulis anti-barat bernama Aleksandr Dugin.
Bom yang dipasang oleh Vovk diduga sebenarnya ditujukan untuk membunuh Aleksandr Dugin.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia Hari ke-180: 9 Ribu Tentara Ukraina Tewas hingga Tuduhan Bom Mobil di Moskwa
10 Tahun Menyamar Jadi Warga Brazil
Di sisi lain, selama lebih dari 10 tahun mata-mata Rusia bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) membangun identitas palsu sebagai seorang warga negara Brazil.
Berpura-pura menjadi warga bernama Viktor Muller Ferreira (33), Sergey mencoba mendaftar program magang di Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) yang ada di Den Haag, Belanda.
Namun aksi penyamaran Sergey terbongkar oleh Badan Intelijen Belanda ketika yang bersangkutan mendaftar program magang tersebut.
Baca juga: Saat Bahas Konflik Ukraina, Menlu Rusia Sebut Inggris Korbankan Kepentingan Warga demi Nafsu Politik

Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, seusai ditangkap, Sergey sempat ditahan oleh kantor imigrasi Belanda.
Kemudian Sergey dikirim pulang ke Brazil.
Pada saat Sergey hendak menyusup, ICC tengah menyelidiki kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.