Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kuasa Hukum Brigadir J Kupas Anehnya Alibi Irjen Sambo soal Tes PCR di Kasus Pembunuhan Kliennya

Kuasa hukum Brigadir J melihat ada yang aneh dari alibi Irjen Sambo terkait kasus pembunuhan kliennya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube tvOnenews
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J merasa ada yang aneh dengan alibi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pergi melakukan tes PCR saat terjadinya pembunuhan. 

Pasalnya, dengan adanya kasus ini, citra Polri langsung jatuh di mata masyarakat akibat ulah oknum-oknumnya.

Baca juga: Kesaksian Ajudan Ferdy Sambo Berubah-ubah terkait Kasus Brigadir J, Komnas HAM: Kan Pusing Kita

Berbicara di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Jumat (5/8/2022), Aryanto Sutadi mengurai kasus ini dari mata polisi.

Ia mengatakan bahwa kasus ini jelas menjadi viral karena melibatkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini dimutasi menjabat Pati Yanma Polri.

"Kejadian yang terjadi di rumah seorang Jenderal. Beliau adalah Kadiv Propam. Kadiv Propam itu adalah simbol tingkat paling tinggi disiplin di polisi, dewanya dewa," ujar Aryanto Sutadi.

"Kasus ini saya katakan sebagai suatu bom atom yang tidak mungkin bisa di-stop dengan teknik apa pun untuk meredam publikasi atau viral."

Foto kiri: Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo dan mendiang ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Foto kiri: Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo dan mendiang ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (Kolase TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN dan youtube kompastv)

Baca juga: Tak Cukup dengan Ucapan Duka, Keluarga Brigadir J Minta Ferdy Sambo dan Istri ke Jambi Lakukan Ini

Menurut penasihat Kapolri Listyo Sigit Pramono ini, kasus Brigadir J sudah memenuhi semua unsur untuk menjadi hot news.

Antara lain adanya unsur keterkaitan dengan figur publik, tragis, sensitif, ada latar belakang setiap tokoh, dan memiliki alur kisah yang berkembang.

"Kasus ini adalah aib polisi, karena kejadiannya di tempat Pak Jendral, dan kejadiannya sensitif. Jadi otomatis ini pasti akan menjadi berita viral," imbuhnya.

Menurut Aryanto Sutadi, kasus ini menjadi tolok ukur kepercayaan masyarakat kepada polisi.

Ia mengatakan sejak Kapolri masih dijabat Jenderal Pol (purn) Tito Karnavian hingga kini dijabat Listyo Sigit, citra Polri telah meningkat.

Namun karena adanya kasus ini, citra Polri langsung hancur bak terkena bom atom.

"Ini kaitannya dengan citra polisi, dengan kepercayaan pada polisi," terang Aryanto Sutadi.

"Polisi selama ini membangun, dulu kan polisi selalu tiga terbawah dulu. Sejak Pak Tito itu sudah naik menjadi tiga teratas, lumayan."

"Dan Pak Sigit ini menurut saya juga lumayan, sudah naik, sudah bagus citranya. Tiba-tiba dibom atom gini habislah itu citra polisi, terjerembab."(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Brigadir JBharada EFerdy SamboPembunuhanBrigadir RR
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved