Polisi Tembak Polisi
Tembakan Brigadir J Semua Meleset, Pengacara Bharada E Ungkit Pelecehan: Sudah Mencoba, Ditolak
Kuasa hukum Bharada E mengaitkan kasus pelecehan seksual terhadap PC terkait melesetnya seluruh tembakan Brigadir J saat insiden baku tembak.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pihak kepolisian menyebut Brigadir J menembak lebih dulu namun pihak keluarga justru merasa aneh sebab tembakan Brigadir J yang dikeluarkan dalam jarak dekat tidak ada yang mengenai Bharada E.

Baca juga: Brigadir J Masuk Kamar Istri Jenderal sebelum Ditembak, Keluarga Minta Polisi Buka-bukaan soal CCTV
Kejanggalan ini diungkapkan oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
Samuel mengungkit bagaimana anaknya disebut telah menembakkan tujuh peluru kepada Bharada E tetapi tidak ada yang mengenai sasaran.
Samuel kemudian menceritakan bagaimana Brigadir J biasa ditugaskan sebagai seorang penembak jitu atau sniper.
"Kawan-kannya juga bilang kalau dia (Yosua) ini sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," ujar Samuel pada Selasa (12/7/2022).
Samuel turut menjelaskan bahwa anaknya mengikuti pendidikan Brimob dan lulus pada tahun 2012 silam.
"Logikanya, kalau jarak dekat, kok bisa tidak kena tembakan anak saya," tegasnya.
Pelecehan Ini Benar Ada atau Tidak
PC selaku istri dari Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo saat ini adalah saksi kunci dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Semua pertanyaan terkait kasus Brigadir J dapat terjawab lewat pengakuan dan kesakisan PC.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menekankan betapa pentingnya kesaksian dari PC.

Baca juga: Minta Bharada E Diperlakukan Bak Pahlawan, Pengacara soal Brigadir J: Cuma 1 yang Bisa Hidup
Ketua Komnas HAM mengungkit bagaimana Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dan Bripka Ricky tidak ada yang menyaksikan terjadinya pelecehan seksual yang disebut oleh pihak kepolisian dilakukan oleh Brigadir J terhadap PC.
"Seluruh peristiwa ini titik krusialnya, tumpunya ada di Bu Putri (yang bisa) menjawab apakah (ada) tembak-menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak. Saya kira itu," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Selasa (2/8/2022).
Taufan menyampaikan, sampai saat ini Komnas HAM masih belum bisa menemui PC karena alasan psikologis istri Irjen Sambo yang masih belum stabil.
"Dugaan pelecehan seksual yang ada siapa? Hanya Ibu Putri yang bisa memberikan keterangan, itupun kita belum ketemu dia. Karena masa sikologis dengan LPSK juga belum menyelesaikan prosedurnya," papar Taufan.