Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM Temukan Fakta Baru Kasus Brigadir J, IPW Minta Hasil Autopsi Jenazah Kembali Diperiksa

IPW mendesak pihak kepolisian untuk kembali menyelidiki hasil visum pertama jenazah Brigadir J.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Keluarga Brigpol Nopryansah Yosua kecewa. Keluarga Brigadir Yosua ungkap sejumlah kejanggalan, autopsi tanpa izin dan minta CCTV dibuka. Terbaru, IPW meminta penyelidikan terhadap autopsi pertama jenazah Brigadir J, Sabtu (16/7/2022). 

"Sejak awal dapat informasi kami sudah bekerja di tim. Kami kumpulkan informasi, lalu analisa, dan barulah bersinggungan pihak luar," imbuhnya.

Pihak Komnas HAM mengaku belum melakukan kontak dengan pihak lain selain keluarga korban.

"Kami belum masuk ke rumahnya sebagai TKP, belum juga berhubungan dengan forensi. Langkah pertama kami adalah mengambil keterangan dari keluarga,"pungkasnya.

7 Keanehan Kasus Brigadir J

Sebelumnya, komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyebut ada sejumlah hal mengganjal pada kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

Dilansir TribunWow.com, Wakil Koordinator KontraS Rinvalee Anandar menyampaikan adanya tujuh keanehan melalui keterangan tertulis, Kamis (14/7/2022).

Seperti dilaporkan Kompas.com, kejanggalan pertama adalah adanya jeda yang cukup lama dari awal kejadian hingga pengungkapan ke publik.

"Terdapat disparitas waktu yang cukup lama," ujar Anandar.

Baca juga: Akui 3 Polisi Intimidasi Jurnalis di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo, Mabes Polri Minta Maaf

Dikutip dari Tribunnews.com, baku tembak yang diduga terjadi antara Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7/2022) dan terungkap pada Senin (11/7/2022).

Kejanggalan kedua adalah adanya keterangan yang berubah-ubah dari pihak kepolisian.

Awalnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan menyebut Brigadir J tak terima ditegur Bharada E.

Namun kemudian, ia mengatakan Brigadir J diduga melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo dan melakukan penodongan pistol.

Ketiga, pihak keluarga mengaku menemukan luka sayatan di bagian tubuh Brigadir J.

Selain itu, KontraS juga menyinggung mengenai perbedaan keterangan polisi dengan keluarga mengenai kondisi jenazah Brigadir J.

Pihak keluarga yang mengamati kondisi jenazah mengatakan ada satu luka tembak di tangan, dua luka di dada,dan satu luka tembak lainnya di bagian leher.

Halaman
123
Tags:
Polisi Tembak PolisiBrigadir JBharada ENopryansyah Yosua HutabaratIndonesia Police Watch (IPW)Kadiv Propam PolriIrjen Ferdy Sambo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved