Konflik Rusia Vs Ukraina
Sosok Rahasia yang Sukses Buat Putin Jadi Presiden hingga Bocorkan Rahasia Penting AS ke Rusia
Seorang agen mata-mata Rusia yang disebut sebagai 'The Fourth Man'masih menjadi teka-teki hingga saat ini.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Chubais paling dikenal sebagai arsitek skema privatisasi kontroversial Rusia pada 1990-an.
Ia membantu menciptakan ekonomi pasar Rusia tetapi juga memusatkan kekayaan besar di tangan sekelompok oligarki kaya.
Menurut The Times, Rabu (23/3/2022), pada tahun 1996, Chubaislah yang membawa Putin dari St. Petersburg dan memberi pekerjaan pertamanya dalam pemerintahan.
Sebagai mantan kepala staf di bawah Boris Yeltsin, Chubais merekomendasikan Putin sebagai wakil kepala staf kepresidenan pada tahun 1997, beberapa tahun sebelum ia muncul sebagai penerus Yeltsin.
Ia pun awalnya menyambut baik kenaikan Putin ke tampuk kekuasaan pada akhir dekade itu.
Dilansir The Guardian, Rabu (23/3/2022(, di bawah Putin, mantan ekonom itu memegang sejumlah peran pemerintah selama tahun 2000-an, termasuk kepala perusahaan Rusnano yang dikelola negara.
Dia diangkat sebagai utusan iklim Putin pada tahun 2020.
Selama bertahun-tahun di pemerintahan, Chubais membuktikan dirinya sebagai penyintas politik yang sempurna.
Ia berhasil mempertahankan peran dalam pemerintahan Rusia terlepas dari kredensial liberalnya.
Namun setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai bulan lalu, ia mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakpuasan.
Pekan lalu, Chubais kedapatan memposting gambar politisi oposisi yang terbunuh Boris Nemtsov, dan ekonom liberal Yegor Gaidar, yang telah memperingatkan bahaya ambisi kekaisaran di bawah Putin.
"Dalam argumen kami tentang masa depan Rusia, saya tidak selalu setuju dengannya,” tulis Chubais.
"Tetapi tampaknya Gaidar memahami risiko strategis lebih baik daripada saya, dan saya salah.”
Dalam bukunya tahun 2006, “Death of Empire,” Gaidar memperingatkan godaan nostalgia kekaisaran untuk Uni Soviet yang dia lihat tumbuh di bawah Putin.
“Tidak sulit untuk meyakinkan masyarakat bahwa negara yang runtuh begitu tiba-tiba dapat dibangun kembali dengan cepat,” bunyi kutipan tulisan Gaidar.