Konflik Rusia Vs Ukraina
Belarus Sebut Ada Pihak yang Kendalikan Ukraina dan Berusaha Melibatkannya dalam Perang dengan Rusia
Presiden Belarus tuding Ukraina sengaja lakukan provokasi ke negaranya karena diperintah oleh pihak tertentu.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Presiden Belarus Alexander Lukashenko menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terlibat perang dengan Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, rekan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin itu justru menuduh Ukraina berusaha memprovokasi negaranya.
Lukashenko justru mengatakan bahwa ada pihak yang menginstruksikan pada Ukraina untuk membuat provokasi tersebut.
Baca juga: Survei Tunjukkan Mayoritas Warga Ukraina Salahkan Zelensky dan AS atas Konflik Lawan Rusia
Seperti dilaporkan media Rusia RIA Novosti, Sabtu (2/7/2022), Lukashenko menuding Ukraina telah menyerang wilayah negaranya.
Padahal, ia mengatakan tak ada satu pun tentara Belarus di Ukraina.
Namun ia menilai Ukraina mencoba menyeret pihak Belarus ke dalam konflik.
"Saya ulangi sekali lagi, kami tidak berusaha untuk berperang di Ukraina. Kami sama sekali tidak membutuhkan perang ini," ujar Lukashenko pada hari Sabtu (2/7/2022), pada pertemuan malam Hari Kemerdekaan Belarus.
"Yidak ada satu pun tentara Belarusia yang bertempur di wilayah Ukraina, saya selalu jujur tentang hal ini," imbuhnya.
Lukashenko mengatakan bahwa Ukraina sengaja ingin menyeret Belarus dalam perang hanya untuk menghancurkannya bersama Rusia.
"Mereka masih berusaha menyeret kita ke dalam perang di Ukraina. Tujuannya sama, untuk menangani Rusia dan Belarusia dalam satu gerakan," kata Lukashenko.
"Mereka diduga khawatir, mereka mengatakan dari Ukraina bahwa mereka tidak ingin pasukan Belarusia menyerang Ukraina melalui perbatasan utara."

Baca juga: Belarus Tuding Ukraina Serang Perbatasan, Isyarat akan Bergabung dengan Tentara Rusia?
Menurut sang Presiden, ada pihak yang memerintah Ukraina untuk membuat Belarus terlibat.
Dikatakan bahwa pemerintah Ukraina tidak peduli dengan kondisi masyarakat sipil dan hanya mementingkan segi politis.
"Mereka akan senang jika kita masuk. Mereka membutuhkannya, karena itu diperintahkan 'dari sana', dan mereka tidak peduli dengan kematian warga sipil," sebut Lukashenko.
"Politisi dan presiden Ukraina memiliki satu kebijakan: lebih banyak Ukraina mati, semakin mereka akan berteriak di seluruh dunia tentang kekejaman 'fasis' dari Rusia dan Belarus."
Baca juga: Rusia Dituduh Sandera 8 Wali Kota Ukraina, Pasukan Putin Disebut Lakukan Kejahatan Perang