Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib para Pengungsi Ukraina, Diancam Dibuang ke Afrika hingga Jadi Target Orang Mesum

Berada dalam kondisi yang rentan, sejumlah pengungsi dari Ukraina ada yang mengalami sejumlah masalah seusai pergi ke negara lain.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
youtube the Guardian
Potret masyarakat Ukraina yang mengungsi di tengah konflik Ukraina-Rusia. 

Kelengkapan dokumen ini mustahil bisa dipenuhi oleh beberapa pengungsi yang pergi dari Ukraina dalam kondisi darurat karena invasi Rusia.

Opora, sebuah jaringan yang bergerak membantu masyarakat Ukraina telah mendapat laporan adanya keluarga asal Ukraina yang tidak bisa menyewa rumah karena gagal dalam pengecekan latar belakang.

Padahal ada pengungsi yang memiliki uang yang cukup dan pekerjaan dengan penghasilan yang stabil.

Pasangan suami istri asal Ukraina di Inggris bernama Dmytro Chapovski, seorang teknisi piranti lunak dan Polina, seorang fisioterapis gagal ditolak oleh 12 agensi saat mencari rumah untuk disewa.

Saat ini baru sebagian kecil pengungsi yang merasakan halangan ini, namun diprediksi ribuan pengungsi Ukraina lainnya akan terkena dampaknya seiring habisnya program warga Inggris untuk menyediakan tempat tinggal bagi pengungsi.

Dirudapaksa di Lokasi Pengungsian

Peribahasa 'Sudah jatuh tertimpa tangga' tampaknya tepat untuk melukiskan nasib nahas seorang gadis pengungsi Ukraina.

Setelah berhasil melarikan diri dari serangan Rusia, gadis muda itu justru diduga menjadi korban rudapaksa oleh dua orang pria pada Minggu (6/3/2022).

Ironisnya, aksi bejat tersebut dilakukan oleh rekan sesama pengungsi dari Ukraina yang berkewarganegaraan Irak dan Nigeria.

Dilansir Daily Mail UK, Selasa (15/3/2022), seorang gadis Ukraina berusia 18 tahun diduga telah dirudapaksa oleh dua pria di penampungan pengungsi.

Baca juga: Minta Biden Keluar dari NATO, Politisi AS Ungkap Siapa yang Raup Untung dari Konflik Ukraina

Wanita itu dilaporkan diserang oleh dua pria secara bergantian di kapal hotel Oscar Wilde yang berasal dari Jerman.

Terduga penyerang, pria berusia 37 dan 26 tahun, diketahui berasal dari Irak dan Nigeria tetapi juga memiliki kewarganegaraan Ukraina.

Kantor kejaksaan Dusseldorf mengkonfirmasi bahwa polisi telah melakukan penyelidikan dan menangkap dua pria, yang hingga saat ini masih ditahan.

Sebagai informasi, di samping tamu yang membayar, lebih dari 25 pengungsi menginap di kapal hotel tersebut setelah invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu.

Menurut PBB, sejak dimulainya invasi Rusia, lebih dari tiga juta orang, termasuk sekitar satu juta anak-anak, telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara lain di Eropa.

Hampir seluruhnya didominasi perempuan dan anak-anak yang melarikan diri melintasi perbatasan Ukraina.

Kekhawatiran pun berkembang tentang bagaimana cara melindungi pengungsi yang paling rentan menjadi sasaran perdagangan manusia atau menjadi korban eksploitasi lainnya itu.

Anggota parlemen Andrea Lindholz mengatakan bahwa polisi harus berbuat lebih banyak untuk memastikan perlindungan perempuan Ukraina.

Ia memperingatkan kasus dugaan pemerkosaan di Oscar Wilde menandakan bahwa petugas harus segera bertindak melaksanakan hal tersebut.

Kasus ini adalah dugaan pemerkosaan kedua terhadap pengungsi Ukraina.

Pekan lalu, seorang pria ditangkap di Polandia karena dicurigai merudapaksa seorang pengungsi berusia 19 tahun.

Seorang pria berusia 49 tahun ditahan di Wroclaw, Polandia, setelah dia diduga memikat wanita muda itu dengan tawaran bantuan melalui internet.

"Tersangka bisa menghadapi hingga 12 tahun penjara karena kejahatan brutal," kata pihak berwenang.

"Dia bertemu gadis itu dengan menawarkan bantuannya melalui portal internet."

"Gadis itu melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang, ia tidak berbicara bahasa Polandia. Dia memercayai seorang pria yang berjanji untuk membantu dan melindunginya. Sayangnya, semua ini ternyata merupakan manipulasi yang menipu."(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
UkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyPengungsiAfrika
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved