Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Jenderal NATO Sebut Perdamaian Eropa Tak Bisa Dicapai jika Rezim Putin Masih Kuasai Rusia

Berkuasanya Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia dianggap menjadi ancaman perdamaian Eropa.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AFP/ Mikhail Metzel
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022). Terbaru mantan jenderal NATO sebut perdamaian Eropa tak bisa dicapai jika rezim Putin masih kuasai Rusia, Kamis (23/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM- Seorang mantan kepala NATO Inggris mengatakan perdamaian di Eropa tak akan tercapai jika Presiden Rusia Vladimir Putin masih menjabat.

Ia juga menyerukan untuk kembali menyediakan persenjataan secara besar-besaran di Barat.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Kamis (23/6/2022), hal ini diutarakan Jenderal Sir Richard Shirreff, yang pernah menjabat sebagai wakil panglima tertinggi NATO.

Baca juga: Media Asing Soroti Rencana Jokowi Temui Putin, Rusia Siap-siap hingga Sebut Kunjungan Sangat Penting

Berbicara di Festival Sejarah Lembah Chalke, Richard mengatakan angkatan bersenjata Barat termasuk Inggris telah tumpul dalam 15 tahun terakhir.

Ia menyamakan situasi saat ini dengan bulan-bulan menjelang Perang Dunia Kedua dan mengatakan negara-negara Barat harus mendorong 'kekalahan Putinisme' dan 'kekalahan rezim Putin'.

Ini akan membutuhkan persenjataan kembali secara besar-besaran, dan memperingatkan bahwa presiden Rusia harus meninggalkan jabatannya untuk menghindari konflik lebih lanjut.

"Tidak akan pernah ada perdamaian di Eropa saat Putin berada di Kremlin atau saat rezim Putin berada di Kremlin. Kami sekarang kembali ke tempat banyak ayah anda, ayah saya, ibu saya berada pada tahun 1938," kata Richard.

"Kami menghadapi seorang otokrat berlumuran darah di Kremlin yang telah membawa politik besi dan darah kembali ke Eropa, menimbulkan penderitaan yang tak terkatakan pada tetangga damai yang demokratis untuk memenuhi tujuan politiknya. "

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan terus memperkuat pasukan militer Rusia, Selasa (21/6/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan terus memperkuat pasukan militer Rusia, Selasa (21/6/2022). Putin dinilai sebagai ancaman untuk perdamaian Eropa.(YouTube news.com.au)

Baca juga: VIDEO Otoritas Ukraina Adakan Program Angkat Senjata untuk Kaum Wanita di Zaporizhzhia Lawan Rusia

Pensiunan jenderal itu berbicara menjelang pertemuan anggota NATO minggu depan di Madrid, di mana presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan berpidato di depan para pemimpin.

Richard memuji keefektifan pasukan Ukraina dalam mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia, tetapi memperingatkan agar kerugian mereka saat ini di mana hingga 200 tentara tewas dalam aksi setiap hari, tidak berkelanjutan.

Dia mengatakan dalam skenario 'kasus terburuk', dengan kemungkinan lima persen terjadi, moral Ukraina akan hancur dan pasukan Putin akan berhasil merebut Kyiv, ibukota Ukraina.

Tetapi dia mengatakan bahwa dengan dukungan Barat lebih lanjut, Ukraina dapat mendorong pasukan Rusia kembali.

"Jika kita dapat membantu Ukraina bertarung dengan cerdas, melawan manuver, dan membangun kemampuan itu, maka saya benar-benar yakin bahwa Ukraina, seiring waktu, akan mendorong Rusia kembali ke garis 24 Februari di Donbass," ujar Richard.

"Dan itu akan menjadi kekalahan bagi Putin karena itu adalah penghinaan dan ini adalah akhir dari usahanya, yang disebut operasi militer khusus."

Baca juga: Serangan Rusia Buat Ukraina Jadi Neraka, Pemimpin Uni Eropa Justru Masih Perdebatkan Keanggotaannya

Kekhawatiran Jika Rusia dan AS akan Perang

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
NATOVladimir PutinRusiaUkraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved