Konflik Rusia Vs Ukraina
Menlu Rusia Tanggapi Aksi Pasukan Putin Sekap Ratusan Warga Sipil di Basemen: Sangat Disayangkan
Menteri Luar Negeri Rusia menanggapi aksi pasukan militer Rusia yang sempat menyekap ratusan warga sipil di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Mykola bercerita, agar tidak terjatuh saat tidur, ia mengikat tubuhnya ke tiang yang ada di dekatnya.
"Saya menghabiskan waktu 25 malam seperti ini," jelas dia.
Baca juga: Tak akan Minta Zelensky Korbankan Wilayah, AS Buka Suara soal Solusi Akhiri Konflik Ukraina Vs Rusia
Mykola juga mengakui dirinya takut untuk bergerak selama tinggal di basemen tersebut.
Ia takut tidak sengaja menginjak orang lain.
Sekira 50 orang yang ada di basemen tersebut adalah anak-anak termasuk bayi.
Mykola bercerita, terkadang tentara Rusia mengambil warga dari dalam basemen untuk digunakan sebagai tameng.
Selain Mykola, ada juga seorang gadis bernama Anastasiia (15) yang sempat tinggal di basemen tersebut.
Basemen tempat para warga Yahdine ditawan tampak kotor, bau dan berantakan.
Kengerian di Yahdine baru terungkap seusai pasukan militer Rusia menarik mundur pasukan mereka.
Anastasiia bercerita, ia tinggal di basemen tersebut bersama ayah dan neneknya.
Minimnya ruangan yang tersedia membuat Anastasiia harus terus berdiri.
"Kita tidur berdiri. Bukan berarti kita bisa tidur. Mustahil untuk tidur, begitu banyak serangan yang mengarah ke sini," ujar Anastasiia.
Tidak adanya ventilasi yang cukup dalam ruangan tersebut juga semakin membuat warga yang berlindung di dalam merasa tidak nyaman.
Mykola menjelaskan, selama dirinya tinggal di basemen yang sama dengan Anastasiia, ada 12 orang yang tewas.
Sebagian besar dari mereka adalah warga lanjut usia.