Konflik Rusia Vs Ukraina
Divonis Hukuman Mati di Wilayah Pro Rusia, 2 Warga Inggris Hubungi Media Massa Minta Pertolongan
Dua warga negara Inggris menghubungi media massa di negara asalnya seusai menerima vonis hukuman mati di pengadilan pro Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia pergi ke Ukraina empat tahun lalu untuk menikahi istri keduanya yakni Larysa.
Setelah menikahi Larysa, Shaun bergabung dengan pasukan militer Ukraina sebagai tentara kontrak.
Keluarga Shaun menyatakan Shaun bukanlah tentara sukarelawan namun resmi merupakan bagian dari pasukan militer Ukraina.
Keluarga Shaun di Inggris mengatakan tengah berusaha berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Inggris untuk membawa pulang Shaun yang kini ditahan di Rusia.
Selain itu keluarga Shaun juga berharap Rusia menjamin hak Shaun sebagai tahanan perang.
Sebelumnya diberitakna, Shaun sengaja diprovokasi saat diwawancarai di stasiun TV milik pemerintah Rusia.
Seorang jurnalis pro Rusia dituding memberikan informasi bohong tentang instruksi komandan yang memimpin Shaun dan rekan-rekan Shaun.
Jurnalis pro Kremlin yang diketahui bernama Andrey Rudenko itu menjelaskan bagaimana dalam misi yang dijalankan oleh Shaun adalah hal mustahil untuk bisa pergi dengan selamat.
Rudenko menjelaskan bahwa Shaun dan rekan-rekan Shaun sengaja dikorbankan demi imej pahlawan.
Shaun lalu menjawab "Saya tidak menyangka kita ditelantarkan. Dan saya tidak tahu siapa yang mengambil keputusan seperti itu," ujarnya.
Kemudian Shaun mengatakan bahwa dirinya tidak ingin berperang dan ingin segera pulang ke negara asalnya.(TribunWow.com/Anung)
 
							 
                 
											 
											