Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Divonis Hukuman Mati di Wilayah Pro Rusia, 2 Warga Inggris Hubungi Media Massa Minta Pertolongan

Dua warga negara Inggris menghubungi media massa di negara asalnya seusai menerima vonis hukuman mati di pengadilan pro Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TWITTER @ChristopherJM
Tangkapan layar dari video yang menunjukkan (dari kiri ke kanan) Aiden Aslin, Shaun Pinner, dan Saaudun Brahim. Ketiganya dituduh sebagai tentara bayaran dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di wilayah separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri. 

Dikutip TribunWow.com dari Skynews.com, eks diplomat Inggris, Lord Ricketts menyoroti bagaimana hal ini merupakan masalah besar bagi pemerintah Inggris.

Ricketts mengungkit bagaimana pemerintah Inggris sebenarnya telah melarang keras warganya agar tidak pergi ke Ukraina.

Ricketts juga menyampaikan bagaimana pemerintah Rusia memanfaatkan momen ini untuk menekan Ukraina lewat pemerintah Inggris.

Dalam situasi ini, menurut Ricketts pemerintah Inggris tengah mengalami dilemma bagaimana harus merespons.

Saat ditampilkan di TV Rusia, Shaun dan Aiden berharap agar mereka dapat pulang kembali ke Inggris dengan cara pertukaran tahanan dengan politisi pro Rusia Viktor Medvedchuk yang kini ditahan oleh Ukraina.

Relawan Asal Inggris Ungkap Pasukan Ukraina Panik

Eks tentara Inggris yang bergabung dengan pasukan militer Ukraina, Shaun Pinner (48) dipertontonkan ke publik seusai diamankan oleh tentara Rusia.

Shaun ditangkap seusai membantu pasukan Ukraina dalam konflik melawan Rusia.

Dalam acara stasiun televisi (TV) milik pemerintah Rusia, Shaun diwawancarai seputar konflik yang terjadi di lapangan.

Baca juga: VIDEO Intelijen Ukraina Sebut Tentara Rusia Pura-pura Nikah demi Bisa Lari dari Tanggung Jawab

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Shaun menceritakan terjadi kepanikan di antara pasukan militer Ukraina yang berjaga di Mariupol.

Shaun bercerita, ia dan rekan-rekannya memutuskan untuk meninggalkan area pabrik yang awalnya mereka jaga.

Pada pukul 04.00 dini hari waktu setempat, Shaun dan prajurit yang lain pergi meninggalkan area pabrik itu sambil membawa personil yang terluka.

Kabur tanpa tujuan yang jelas, Shaun menyebut komandannya juga hilang entah kemana.

"Komandan saya kelihatannya menghilang. Saya juga tidak tahu apa yang terjadi terhadap mereka yang saat itu di sana bersama saya," ungkap Shaun.

Shaun sendiri merupakan pensiunan tentara Inggris.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyInggris
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved