Konflik Rusia Vs Ukraina
Divonis Hukuman Mati di Wilayah Pro Rusia, 2 Warga Inggris Hubungi Media Massa Minta Pertolongan
Dua warga negara Inggris menghubungi media massa di negara asalnya seusai menerima vonis hukuman mati di pengadilan pro Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Dikutip TribunWow.com dari Skynews.com, eks diplomat Inggris, Lord Ricketts menyoroti bagaimana hal ini merupakan masalah besar bagi pemerintah Inggris.
Ricketts mengungkit bagaimana pemerintah Inggris sebenarnya telah melarang keras warganya agar tidak pergi ke Ukraina.
Ricketts juga menyampaikan bagaimana pemerintah Rusia memanfaatkan momen ini untuk menekan Ukraina lewat pemerintah Inggris.
Dalam situasi ini, menurut Ricketts pemerintah Inggris tengah mengalami dilemma bagaimana harus merespons.
Saat ditampilkan di TV Rusia, Shaun dan Aiden berharap agar mereka dapat pulang kembali ke Inggris dengan cara pertukaran tahanan dengan politisi pro Rusia Viktor Medvedchuk yang kini ditahan oleh Ukraina.
Relawan Asal Inggris Ungkap Pasukan Ukraina Panik
Eks tentara Inggris yang bergabung dengan pasukan militer Ukraina, Shaun Pinner (48) dipertontonkan ke publik seusai diamankan oleh tentara Rusia.
Shaun ditangkap seusai membantu pasukan Ukraina dalam konflik melawan Rusia.
Dalam acara stasiun televisi (TV) milik pemerintah Rusia, Shaun diwawancarai seputar konflik yang terjadi di lapangan.
Baca juga: VIDEO Intelijen Ukraina Sebut Tentara Rusia Pura-pura Nikah demi Bisa Lari dari Tanggung Jawab
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Shaun menceritakan terjadi kepanikan di antara pasukan militer Ukraina yang berjaga di Mariupol.
Shaun bercerita, ia dan rekan-rekannya memutuskan untuk meninggalkan area pabrik yang awalnya mereka jaga.
Pada pukul 04.00 dini hari waktu setempat, Shaun dan prajurit yang lain pergi meninggalkan area pabrik itu sambil membawa personil yang terluka.
Kabur tanpa tujuan yang jelas, Shaun menyebut komandannya juga hilang entah kemana.
"Komandan saya kelihatannya menghilang. Saya juga tidak tahu apa yang terjadi terhadap mereka yang saat itu di sana bersama saya," ungkap Shaun.
Shaun sendiri merupakan pensiunan tentara Inggris.
 
							 
											 
											