Konflik Rusia Vs Ukraina
Menangis dan Memohon demi Lindungi Warga Ukraina, Tentara Rusia Ditembak Mati Rekannya
Nasib nahas menimpa dua tentara Rusia yang ditembaki rekannya sendiri saat mencoba melindungi warga sipil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Sementara itu tentara Rusia yang menyelamatkan A, selama beberapa hari menetap di rumah A.
A mengaku sempat diancam oleh tentara Rusia tersebut untuk menyerahkan barang berharga milik suaminya.
"Sebagian besar dari mereka adalah pembunuh, cabul, dan penjarah. Hanya sebagian kecil yang baik," ujar A.
Seusai para tentara Rusia itu pergi, A mengaku menemukan obat-obatan narkotika milik para tentara tersebut.
Pejabat Menangis Ungkap Kelakuan Tentara Rusia
Wakil Walikota Ivankiv, Maryna Beschastna tak kuasa menahan air matanya saat menuturkan kekejaman tentara Rusia di kotanya.
Ia mengungkapkan banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Satu diantaranya adalah rudapaksa anak-anak gadis di bawah umur yang disertai penganiayaan.
Baca juga: Curigai Ada Tujuan Tertentu, Zelensky Ngaku Ukraina Ditekan agar Segera Damai dengan Rusia
Baca juga: Relawan Medis Ungkap Kengerian Kondisi Korban Konflik Ukraina Vs Rusia: Ini Neraka
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube ITV News, Rabu (6/4/2022), Ivankiv baru saja terbebas setelah 35 hari diduduki Rusia.
Berkat insinyur tentara Ukraina yang membangun jembatan ponton, bantuan pun bisa disalurkan kepada para warga yang bertahan.
Namun, seiring kelegaan yang dirasakan penduduk, kisah-kisah mengerikan yang menimbulkan trauma turut terungkap.
Seperti kisah memilukan kakak beradik di Ivankiv yang diungkap oleh Maryna.
Sempat menyusut air matanya menggunakan punggung tangan, Maryna menuturkan kisah tersebut dengan suara bergetar.
"Ada kasus di satu desa, di mana dua saudara perempuan diperkosa. Anak perempuan berusia 15 dan 16 tahun, mereka masih anak-anak," isak Maryna.
"Para wanita dijambak rambutnya dan diseret keluar dari ruang bawah tanah agar mereka (tentara Rusia) dapat menyiksanya."