Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Akui Tentara Rusia Pertama yang Diadili karena Kejahatan Perang Bisa Ditukar dengan Tawanan
Jaksa Agung Ukraina Irina Venediktova tidak mengesampingkan kemungkinan pertukaran tentara Rusia Vadim Shishimarin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Tetapi ini tidak berarti bahwa kami tidak akan mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan upaya (untuk membantu prajurit) melalui cara lain," tutur Peskov.
Sebelumnya, Peskov menjelaskan bahwa pertukaran tahanan dilakukan terus-menerus dalam satu atau lain bentuk.
Adapun sejak peluncuran serangan militer Rusia di Ukraina, Moskow dan Kiev telah saling menuduh melakukan berbagai kejahatan perang.
Baca juga: Tentara Rusia Pertama yang Diadili atas Kejahatan Perang Akui Bersalah: Saya Diperintahkan Menembak
Baca juga: Tak Hanya Kejahatan Perang, Rusia akan Diadili akibat Perusakan Lingkungan selama Invasi Ukraina
Diam dengan Ekspresi Datar
Diketahui, vonis hukuman penjara seumur hidup pada Shyshimarin dijatuhkan oleh pengadilan di Ukraina pada Senin (23/5/2022).
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Shyshimarin mengaku telah menembak mati pria bernama Oleksandr Shelipov (62) dari dalam mobilnya.
Pada saat sidang pembacaan vonis, Shyshimarin hadir mengenakan pakaian yang sama seperti pada sidang-sidang sebelumnya yakni jaket berwarna biru dan abu-abu.
Ditempatkan di dalam boks kaca, Shyshimarin tampak hanya diam ketika vonis dibacakan.
Ia tidak menunjukkan emosi apapun baik itu sedih, marah atau kecewa.
Dalam foto yang beredar, hanya tampak ekspresi datar dan kosong dari wajah Shyshimarin.
Vadim Shyshimarin diketahui menjadi orang pertama yang diadili atas kasus kejahatan perang di Ukraina sejak pecahnya konflik pada 24 Februari 2022 lalu.
Saat dihadirkan dalam persidangan pada Kamis (19/5/2022), Shisimarin mengaku dirinya sebenarnya tak ingin membunuh warga sipil tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, kala itu Shyshimarin bersama tentara Rusia lainnya tengah terpisah dari kelompok mereka.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencuri mobil agar bisa kembali bergabung dengan grup mereka.
"Saat kami tengah berkendara, kami melihat seorang pria. Dia berbicara ke telepon," ujar Shyshimarin.