Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Akui Tentara Rusia Pertama yang Diadili karena Kejahatan Perang Bisa Ditukar dengan Tawanan
Jaksa Agung Ukraina Irina Venediktova tidak mengesampingkan kemungkinan pertukaran tentara Rusia Vadim Shishimarin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Jaksa Agung Ukraina Irina Venediktova tidak mengesampingkan kemungkinan pertukaran tentara Rusia Vadim Shyshimarin.
Pemuda 21 tahun itu merupakan prajurit Rusia pertama yang dihukum karena kejahatan perang oleh pengadilan di Kiev.
Ia divonis bersalah setelah pengadilan menunjukkan bukti-bukti tak terelakkan dan mendengar pengakuan pelaku.

Baca juga: Disebut Ketakutan, Ini Penampakan Tentara Rusia Pertama yang Diadili atas Kejahatan Perang
Baca juga: Tentara Rusia Pembunuh Warga Sipil Dipenjara Seumur Hidup di Ukraina? Istri Korban Setujui Opsi Lain
Pada hari Senin (23/5/2022), Shyshimarin dijatuhi hukuman seumur hidup karena terbukti membunuh seorang warga sipil Ukraina.
Korban bernama Alexander Shelipov (62) tewas ditembah saat berada di kawasan rumahnya, daerah timur laut Wilayah Sumy, Ukraina.
Mengenai putusan kliennya, pengacara Shyshimarin mengatakan mereka akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan.
Di sisi lain, Venediktova mengakui ada kemungkinan Shyshimarin ditukar dengan pihak Ukraina yang ditawan Rusia.
Namun pertukaran tawanan perang adalah masalah politisi dan diplomat, jadi dia hanya bisa membicarakan kasus ini dari perspektif peradilan pidana.
"Skenario kami bisa sangat berbeda. Anda dapat menukar seseorang setelah keputusan pengadilan. Ya, secara teknis memungkinkan,” klaim Venediktova dikutip TribunWow.com dari RT, Rabu (25/5/2022).
Venediktova menambahkan bahwa pihak berwenang Ukraina bertindak sesuai dengan semua persyaratan hukum humaniter.
Selain itu, karena seluruh dunia menyaksikan tuntutan hukum semacam itu, Ukraina dinilai harus menetapkan standar tinggi.
Istri korban, Ekaterina Shelipova, mengatakan di pengadilan bahwa dia ingin melihat Shyshimarin mendapatkan hukuman seumur hidup.
"Tetapi jika dia digantikan oleh para pembela Azovstal kami, saya tidak akan keberatan," tambahnya, mengacu pada pasukan Ukraina yang menyerah pekan lalu setelah blokade selama berminggu-minggu di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Pada hari Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow prihatin dengan persidangan tentara tersebut.
Terutama mengingat Rusia saat ini tidak memiliki kemampuan untuk melindungi kepentingannya di Ukraina.