Konflik Rusia Vs Ukraina
Di Depan Jurnalis, Prajurit Ukraina di Mariupol Ungkap Alasan Enggan Menyerah ke Rusia
Para prajurit Azov mengaku bersedia dievakuasi pemerintah Ukraina dan dibantu negara lain selama bantuan itu bukan dari Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan kemenangan di Mariupol pada 21 April.
Ia memerintahkan pabrik itu dibokade, dan menyerukan pasukan Ukraina di dalam untuk melucuti senjatanya.
Mariupol terletak di antara Semenanjung Krimea yang direbut oleh Moskow pada tahun 2014 dan bagian timur Ukraina yang diambil oleh separatis yang didukung Rusia tahun itu.
Kota kecil ini adalah kunci untuk menghubungkan dua wilayah yang dikuasai Rusia dan memblokir ekspor Ukraina.
Di Washington, DC, Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns mengatakan Putin yakin bahwa menggandakan konflik akan meningkatkan hasil bagi Rusia.
“Dia dalam kerangka berpikir di mana dia tidak percaya dia mampu untuk kalah,” kata Burns di acara Financial Times.
Namun, Moskow menyebut tindakannya sejak 24 Februari sebagai 'operasi militer khusus' untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan nasionalisme anti-Rusia yang dikobarkan oleh Barat.
Ukraina dan Barat sepakat mengatakan Rusia melancarkan perang tanpa alasan.(TribunWow.com/Anung/Via)