Konflik Rusia Vs Ukraina
Di Depan Jurnalis, Prajurit Ukraina di Mariupol Ungkap Alasan Enggan Menyerah ke Rusia
Para prajurit Azov mengaku bersedia dievakuasi pemerintah Ukraina dan dibantu negara lain selama bantuan itu bukan dari Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada beberapa minggu yang lalu mengeluarkan instruksi kepada pasukan militernya untuk memblokade pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina agar tidak ada yang bisa masuk dan keluar.
Namun Rusia juga telah menyampaikan bahwa warga sipil dibebaskan keluar dari Azovstal kapanpun mereka mau, begitu pula dengan kombatan yang memilih untuk menyerah.
Sementara itu, kelompok prajurit neo Nazi Ukraina bernama resimen Azov yang ada di Azovstal tegas menolak untuk menyerah kepada Rusia.
Baca juga: Stok Senjata 7 Tahun Habis untuk Ukraina, AS Kini Cari Cara untuk Atasi Potensi Taiwan Vs China
Baca juga: Nekat Kunjungi Ukraina Sendiri, Ibu Negara AS Tergerak setelah Melihat Pengungsi Ukraina di TV
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pernyataan ini disampaikan oleh prajurit Azov bernama Ilya Samoylenko.
Pada Minggu (8/5/2022), di hadapan para jurnalis, Ilya menyebut opsi menyerah sama sekali tidak dapat diterima.
Menurut Ilya, menyerah kepada tentara Rusia sama saja dengan memberikan hadiah untuk musuh.
Ilya menyampaikan, resimen Azov hanya bersedia meninggalkan Azovstal jika mereka dievakuasi oleh pemerintah Ukraina atau bantuan dari negara lain.
Menurut penuturan Ilya, para prajurit Ukraina yang terkurung di Azovstal sudah tidak lagi memiliki senjata yang memadai untuk melakukan perlawanan.
Meskipun memiliki persediaan makanan dan minuman, mereka mengakui tak akan bisa memberikan perlawanan kepada para tentara Rusia.
Ilya menyebut ada ratusan tentara Ukraina dalam kondisi terluka masih terkurung di Azovstal.
Mereka menunggu bantuan dari pemerintah Ukraina untuk melakukan evakuasi.
"Kami akan terus berperang selama kita masih hidup," ujar Wakil Komandan Resimen Azov, Sviatoslav Palamar.
Penduduk Ukraina yang dievakuasi dari Mariupol berhasil tiba di kawasan Zaporizhzhia dengan selamat.
Delapan bus tersebut dilaporkan membawa 174 warga sipil Mariupol, termasuk 40 orang yang dievakuasi dari pabrik baja Azovstal yang terkepung di pelabuhan Laut Hitam.
Diketahui, 40 orang itu dievakuasi pada hari Sabtu dari pabrik baja Azovtal, di mana tentara Ukraina terakhir di kota yang hancur itu bersembunyi dan dikelilingi oleh pasukan Rusia.