Konflik Rusia Vs Ukraina
Di Depan Tentara Rusia, Ayah di Ukraina Tunjukkan Tangannya yang Berlumuran Darah sang Anak
Ayah di Ukraina menunjukkan tangannya yang berlumuran darah ke seorang tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Anna menyalahkan kematian anaknya kepada tentara Rusia dan Putin.
"Saya tidak menginginkannya (Putin) mati. Saya tidak berharap apapun. Hidupnya sangat jelek, dan dia tidak akan menjadi kaisar seperti yang ia inginkan," ujar Anna.
Sementara itu, beredar dua informasi bertentangan tentang konflik yang terjadi di pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina.
Di tengah gencatan senjata untuk proses evakuasi, konflik kembali pecah pada Selasa (3/5/2022).
Pihak Ukraina menyebut pasukan militer Rusia yang memulai serangan.
Namun di sisi lain, dari pihak pro Rusia menyebut konflik itu justru diprovokasi oleh tentara Ukraina dan kelompok nasionalis Ukraina.
Dikutip TribunWow.com, dalam rt.com beredar video pecahnya konflik di Azovstal.
Dalam video tersebut awalnya ditampilkan kompleks pabrik sudah dalam kondisi hancur.
Kemudian terekam juga asap hitam membumbung tinggi.
Di akhir video terekam sebuah tank masuk ke area sekitar pabrik.
Republik Rakyat Donetsk menuding konflik itu adalah ulah tentara dan kelompok nasionalis neo nazi Ukraina yakni resimen Azov.
Resimen Azov dan tentara Ukraina dituduh memanfaatkan momen gencatan senjata untuk menyerang Rusia.
Koresponden agensi berita Sputnik melaporkan terdengar suara tembakan dan kepulan asap dari area pabrik.
Diketahui, sejumlah warga sipil telah dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina setelah berminggu-minggu dikepung.
Beberapa telah meninggalkan pabrik baja Azovstal, pertahanan terakhir pasukan Ukraina di kota yang signifikan secara strategis itu.