Konflik Rusia Vs Ukraina
1 Bulan sebelum Invasi Rusia, NATO Ternyata sudah Pasok Senjata ke Ukraina sesuai Pengaruh AS
Politisi Rusia mengungkapkan bagaimana Ukraina telah bersiap mengumpulkan senjata jauh sebelum Putin mengumumkan operasi militer spesial.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Pasalnnya, Cavusoglu menilai sanksi tersebut hanya bersifat sepihak, tidak seperti sanksi mengikat yang diputuskan di PBB.
Ankara mengartikulasikan posisinya pada hari pertama konflik Ukraina, yaitu melanjutkan kontak diplomatik dengan kedua belah pihak, sebagai negara yang dipercaya kedua belah pihak.
Turki tidak berharap banyak setelah pembicaraan pertama Rusia-Ukraina di Antalya.
Namun, Cavusoglu mengaku memiliki harapan yang tinggi setelah pembicaraan lanjutan di Istanbul, .
Namun, Ukraina mundur dari kesepakatan yang dicapai di sana setelah gambar dugaan pembantaian di Bucha, yang ditudingkan Kiev dilakukan oleh pasukan Rusia.
Cavusogly juga menjelaskan permintaan Zelensky untuk mendapat jaminan keamanan dari NATO.
"Tidak ada yang setuju dengan permintaan Zelensky untuk jaminan Pasal 5 NATO," kata menteri itu, merujuk pada klausul pertahanan bersama aliansi tersebut.
"Tidak ada negara yang menerima proposal ini. AS, Inggris, dan Kanada juga tidak menerima ini. Tentu saja, Turki tidak menerima ini. Pada prinsipnya, tidak ada yang menentang jaminan ini, tetapi ketentuannya tidak jelas."
3 Skenario yang Buat NATO Turun Tangan
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diprediksi akan langsung terlibat dalam perang Rusia dan Ukraina jika terjadi skenario darurat.
NATO yang selama ini memilih bertindak relatif pasif, menahan diri untuk tak berkonfrontasi langsung dengan Rusia.
Namun, banyak pihak menyangsikan NATO akan sanggup bersikap netral sementara ekskalasi pertempuran terus meningkat.
Berikut ini tiga skenario yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi.
1. Putin Nekat karena Tertekan
Sebuah rudal anti-kapal yang dipasok NATO yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina di Odesa, menghantam dan menenggelamkan kapal perang Rusia di lepas pantai di Laut Hitam dengan kehilangan hampir 100 pelaut dan puluhan marinir.