Konflik Rusia Vs Ukraina
Geram Pesawat Mata-mata Rusia Langgar Wilayahnya, Swedia dan Denmark Panggil Duta Besar Putin
Denmark dan Swedia memanggil duta besar Rusia ke negara mereka setelah pesawat mata-mata Rusia melanggar wilayah udara mereka.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Pada awal Maret, empat jet tempur Rusia menembus wilayah udara di atas Swedia.
Henrik Mortensen, seorang perwira pers Komando Pertahanan Denmark, mengatakan pesawat pengintai Rusia berada di wilayah udara Denmark untuk waktu yang sangat singkat.
Dua F-16 Denmark segera turun tangan dalam peristiwa yang menurutnya sangat jarang terjadi.
Baca juga: Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia
Baca juga: Tentara Rusia Ramai-ramai Memberontak, Abaikan Instruksi Komandan hingga Tembak Pesawat Sendiri
Pesawat Nuklir Rusia Terbang Rendah di Perbatasan Ukraina
Pesawat pembawa bom nuklir milik Rusia tertangkap kamera terbang di wilayah perbatasan Ukraina.
Pesawat yang diyakini berjenis Tu-95 Rusia, yang dikenal sebagai Bears itu tampak terbang rendah diiring pesawat tempur lainnya.
Spekulasi pun bermunculan di tengah antisipasi bahwa Rusia akan nekat menggunakan senjata nuklir dalam peperangan di Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Senin (18/4/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pembom berkemampuan nuklir ke langit di atas Rusia Barat.
Aksi ini dilakukan di tengah tekanan besar pada Kremlin atas tenggelamnya kapal Moskva di Laut Hitam pekan lalu.
Video yang direkam pada Sabtu (17/4/2022) dan Senin (18/4/2022), menangkap konvoi sejumlah pesawat yang biasanya digunakan untuk membawa bom nuklir.
Pesawat itu terbang di atas wilayah Kaluga, yang merupakan perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Dalam iringan pesawat tersebut, diyakini ada pesawat Tu-95 yang digunakan untuk memuat bom nuklir.
Kementerian Pertahanan di Moskow belum segera mengumumkan tujuan misi tersebut.
Diketahui, Tu-95 telah digunakan beberapa kali untuk menyerang sasaran di Ukraina dengan senjata non-nuklir, terutama rudal jelajah yang diluncurkan dari udara, Kh-55 dan Kh-101.
Tu-95 adalah satu-satunya pesawat pengebom strategis bertenaga baling-baling yang masih digunakan hingga hari ini sejak diproduksi pertama 70 tahun yang lalu.