Konflik Rusia Vs Ukraina
Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia
Pesawat nuklir AS terlihat terbang di dekat wilayah udara perbatasan Rusia diduga sebagai bentuk peringatan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pesawat nuklir AS terlihat terbang di dekat wilayah udara perbatasan Rusia.
Disinyalir, pengiriman pesawat tersebut sebagai bentuk peringatan kepada militer Presiden Rusia Vladimir Putin.
Peringatan itu muncul setelah Rusia dilaporkan telahmengirim pesawat bersenjata nuklir ke Swedia tetapi dicegat oleh jet tempur.

Baca juga: Rusia sampai Luncurkan Rudal Hipersonik, Analis Perkirakan Putin Mulai Kehabisan Misil
Baca juga: Tak Henti Gempur Ukraina, Ternyata Segini Jumlah Senjata Nuklir Rusia, Bandingkan dengan Milik NATO
Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Kamis (31/3/2022), pesawat militer Presiden AS Joe Biden itu dilaporkan mengudara dari Bandara Cotswold, Inggris.
Menurut data Flightradar, Pesawat dengan jenis B-52H Stratofortress itu berputar di dekat Polandia yang berbatasan langsung dengan Belarus dan Rusia.
Belum jelas tujuan penerbangan pesawat berjenis Boeing tersebut.
Namun, diduga penerbangan pesawat yang bisa menglontarkan peledak nuklir itu merupakan peringatan bagi Rusia.
Pasalnya, media Swedia kemarin melaporkan bahwa empat pesawat tempur Vladimir Putin menukik di atas Baltik menuju pulau Gotland.
TV4, Expressen dan Aftonbladet melaporkan bahwa dua pesawat tersebut adalah jenis pengebom Sukhoi Su-24 dan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27.
Su-24 adalah pesawat tempur supersonik yang telah beroperasi sejak sebelum jatuhnya Uni Soviet.
Pesawat itu juga telah digunakan selama perang saat ini oleh Rusia dan Ukraina.
Diketahui, dua pesawat Rusia tersebut merupakan jenis alat penerbangan yang dipersenjatai dengan nuklir.
Adapun pesawat-pesawat tempur tersebut lepas landas dari pangkalan udara Rusia di daerah Kaliningrad pada Rabu (2/3/2022).
Jet Swedia JAS 39 Gripen kemudian dikirim untuk mencegat pesawat-pesawat tersebut, yang kemudian hanya berada di wilayah udara Swedia selama sekitar satu menit.
Militer Stockholm hingga kini belum mengkonfirmasi insiden tersebut, meskipun laporan itu telah tersebar luas di Swedia.