Konflik Rusia Vs Ukraina
Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia
Pesawat nuklir AS terlihat terbang di dekat wilayah udara perbatasan Rusia diduga sebagai bentuk peringatan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Namun, yang membuat rudal hipersonik berbeda adalah peluru kendali ini meluncur di atmosfer atas dan sangat mudah bermanuver.
Rudal balistik, setelah diluncurkan, memiliki kemungkinan yang sangat terbatas untuk mengubah arahnya, seperti bola jika dilempar.
Kemampuan manuver pada kecepatan tinggi seperti itu, merupakan atribut utama dari senjata ini.
Apalagi mengingat rudal ini diluncurkan dari ketinggian yang tak dapat dideteksi radar.
Namun, tantangan teknologi untuk jenis rudal hipersonik ini sangat besar.
Untuk dapat terbang dengan kecepatan ekstrim, gesekan udara dan peningkatan suhu menjadi 2.200 derajat Celcius menjadi hambatan utama.
Sebagai perbandingan, titanium yang merupakan material logam yang sangat kuat, akan meleleh pada suhu 1.670 C.
Karenanya, rudal hipersonik ini harus dibentuk dan dibangun dari bahan yang sangat canggih, serta dirancang untuk tahan terhadap kondisi ekstrem seperti itu.
Apalagi, untuk bermanuver dengan bebas dari ketinggiang, struktur rudal ini harus dibuat dengan benar-benar kuat.
Dilaporkan pada uji coba awal, rudal hipersonik ini benar-benar terkoyak saat diarahkan menikung ke jalur baru.
Senjata baru ini masih belum sepenuhnya dikembangkan karena perancang militer masih terus berjuang untuk menghasilkan model uji yang layak yang dapat dioperasikan dengan baik.(TribunWow.com/Via)