Konflik Rusia Vs Ukraina
Komandan Rusia Terpaksa Bius Anak Buah agar Tak Kabur, Terungkap dari WA dan Telepon yang Disadap
Para komandan Rusia yang putus asa dikabarkan telah nekat membius tentara mereka sendiri.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Pasukan itu hanya memiliki 10-15 orang yang tersisa. Para prajurit sudah panik. Mereka ingin semuanya berakhir."
Dia juga mengatakan bahwa batalionnya telah berperang selama satu setengah bulan setiap hari.
Ia mengaku mengalami penyergapan oleh pasukan Ukraina yang sebabkan banyak orang merasa panik.
Komandan itu juga menggambarkan banyak dari rekrutan muda yang dibawa sebagai tambahan pasukan merupakan orang-orang pengecut.
"Semua orang muak dengan semua ini," kata komandan tersebut.
"(Saya ingin) pulang, peluk anak-anak, istri. Itu saja, saya tidak ingin apa-apa lagi".
Meski sudah dibagikan, namun tidak diketahui secara pasti kapan dan dari mana pesan dan panggilan itu disadap.
Baca juga: Ramai-ramai Menyerah, Tentara Rusia Akui Ditipu, Mengira akan Disambut Rakyat Ukraina dengan Bunga
Baca juga: Momen Tentara Rusia Nangis saat Telepon Ibunya, Warga Ukraina Bujuk dan Sajikan Teh, Videonya Viral
Komandan Rusia Perintahkan Bunuh Warga Sipil
Badan intelijen Ukraina mengklaim berhasil menyadap sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh komandan pasukan militer Rusia.
Dalam rekaman suara yang disadap oleh intelijen Ukraina, komandan tentara Rusia itu meminta bawahannya untuk menembak mati semua warga sipil yang terlihat.
Instruksi ini disebut dikeluarkan oleh sang komandan ketika mereka beroperasi di Mariupol, Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, menurut keterangan seorang agen badan intelijen Ukraina, ketika instruksi itu dikeluarkan, masih ada 150 ribu warga sipil Ukraina terjebak di Mariupol.
Rekaman suara tersebut diketahui berasal dari panggilan radio.
Awalnya seorang tentara Rusia menjelaskan kepada komandannya bahwa ia melihat dua orang menggunakan pakaian warga sipil.
Komandan tentara Rusia itu lalu berteriak mengucapkan "Habisi mereka semua! Bunuh mereka semua!" ucap komandan tentara Rusia yang tidak diketahui namanya.