Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Sebut Potensi Perang Nuklir Terus Meningkat: Ada Banyak yang Menginginkannya
Pemerintah Rusia mengakui potensi pecahnya perang nuklir pada saat ini terus meningkat dan ancamannya semakin terasa nyata.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Dikutip TribunWow.com, Wang Wen menulis prediksinya itu lewat portal berita pemerintah Rusia RT.com.
Wen menyoroti bagaimana Rusia saat ini tengah digempur habis-habisan oleh Amerika Serikat (AS) dan blok NATO.
Meskipun tak mengirimkan langsung pasukan militernya ke Ukraina, AS dan NATO melakukan segala cara untuk menyerang Ukraina mulai dari sanksi finansial, blokade informasi, bantuan intelijen, hingga navigasi satelit.
Dua bulan setelah konflik pecah, negara-negara barat telah memberikan sekira lima ribu sanksi terhadap Rusia.
Wen menyampaikan, apa yang dilakukan oleh AS dan negara-negara barat sudah jelas semakin memperparah tensi konflik yang terjadi.
Baca juga: Berandai Jadi Presiden AS, Trump Jamin Tak Ada yang Tewas di Ukraina: Perang yang Tak Berguna
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-56, Jatuhnya Kota Donbas Pertama dan Ultimatum Baru di Mariupol
Wen juga mengungkit pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Wen apa yang disampaikan oleh Biden dilihat Rusia sebagai ancaman yang nyata.
Seiring berjalannya konflik antara Rusia dan Ukraina, potensi perang dunia ketiga terus naik.
Campur tangan Biden dalam konflik ini dinilai akan menjadi pertimbangan bagi Rusia untuk menggunakan senjata nuklir.
CIA Peringatkan Putin akan Gunakan Nuklir
CIA memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menggunakan senjata nuklir.
Hal ini dipicu kekalahan pasukan Rusia yang terdesak hingga ke timur Ukraina.
Namun, badan intelejen Amerika Serikat itu mengatakan Putin hanya akan menggunakan senjata nuklir taktis atau semacamnya dengan daya ledak rendah.
Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Jumat (15/4/2022), kabar ini disampaikan direktur CIA William Burns, saat berpidato di Universitas Teknologi Georgia, Atlanta.
"Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini, secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir berdaya rendah, " kata Burns, Kamis (14/3/2022).