Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Putin Sudah Frustasi, CIA Peringatkan Rusia akan Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

CIA memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menggunakan senjata nuklir.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Reuters
Tanda peringatan bahaya nuklir di wilayah terlarang Chernobyl, Ukraina, Jumat (1/4/2022). Terbaru, Rusia dikabarkan akan segera menggunakan senjata nuklir di Ukraina, Jumat (15/4/2022). 

TRIBUNWOW.COM - CIA memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menggunakan senjata nuklir.

Hal ini dipicu kekalahan pasukan Rusia yang terdesak hingga ke timur Ukraina.

Namun, badan intelejen Amerika Serikat itu mengatakan Putin hanya akan menggunakan senjata nuklir taktis atau semacamnya dengan daya ledak rendah.

ICBM Topol milik Rusia dipamerkan di luar Moskow dalam parade tahunan nasional Hari Kemenangan 9 Mei. Terbaru, pihak Rusia mengklaim telah menyiagakan pasukan dan persenjataan nuklir untuk melakukan serangan ke Ukraina, Senin (28/2/2022).
ICBM Topol milik Rusia dipamerkan di luar Moskow dalam parade tahunan nasional Hari Kemenangan 9 Mei. Terbaru, pihak Rusia mengklaim telah menyiagakan pasukan dan persenjataan nuklir untuk melakukan serangan ke Ukraina, Senin (28/2/2022). (AFP/Dima Korotayev)

Baca juga: Minta 100.000 Tentara, Polandia Sanggup Jadi Markas Senjata Nuklir AS Buntut Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Pesawat Nuklir AS Terbang di Langit Rusia, Beri Peringatan Putin yang sempat Ancam Swedia

Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Jumat (15/4/2022), kabar ini disampaikan direktur CIA William Burns, saat berpidato di Universitas Teknologi Georgia, Atlanta.

"Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini, secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir berdaya rendah, " kata Burns, Kamis (14/3/2022).

Sebelumnya, Kremlin sempat menyatakan pasukan nuklir Rusia dalam posisi siaga tinggi tak lama setelah serangan dimulai pada 24 Februari.

Hanya saja, AS belum melihat banyak bukti praktis dari informasi yang akan menyebabkan kekhawatiran internasional itu.

Ia mengaku prihatin dan menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden hingga saat ini masih menahan diri agar tak muncul ekskalasi perang lebih parah.

"Kami jelas sangat prihatin. Saya tahu Presiden Biden sangat prihatin untuk menghindari perang dunia ketiga, tentang menghindari ambang batas di mana konflik nuklir menjadi mungkin," ujar Burns.

Diketahui, Rusia memiliki banyak senjata nuklir taktis, yang kurang kuat daripada bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima selama Perang Dunia II.

Burns yang pernah menjabat sebagai duta besar AS di Rusia, menilai Putin sebagai sosok yang penuh dendam, ambisi dan selalu merasa tidak aman.

"Setiap hari, Putin menunjukkan bahwa kekuatan yang menurun dapat setidaknya mengganggu seperti kekuatan yang meningkat," pungkas Burns.

Di sisi lain, Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky menjelaskan mengenai potensi terkait.

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Senin (4/4/2022), Polyansky mengesampingkan kemungkinan menggunakan senjata nuklir dalam situasi dengan Ukraina.

Ia mengatakan Rusia tak akan menjadi pihak pertama yang memulai serangan nuklir.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Vladimir PutinRusiaUkrainaAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved