Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Putin Sudah Frustasi, CIA Peringatkan Rusia akan Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
CIA memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menggunakan senjata nuklir.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Bom yang telah dilarang sejak perang dunia kedua itu hanya digunakan untuk mempertahankan diri.
"Bertentangan dengan fabrikasi yang disuarakan hari ini, Rusia berpotensi menggunakan nuklir hanya dimungkinkan untuk menanggapi penggunaan nuklir dan jenis WMD lainnya (senjata pemusnah massal - red.) terhadapnya dan/ atau sekutunya atau dalam hal agresi terhadap negara kita dengan menggunakan senjata konvensional, ketika berada di bawah ancaman eksistensi status tersebut telah ditetapkan,” kata Polyansky pada pertemuan Komisi Perlucutan Senjata PBB.
"Kriteria ini sama sekali tidak dapat diterapkan pada skenario yang sedang berlangsung di Ukraina."
Selain itu, Polyansky mencatat, Rusia dengan tegas menganut prinsip bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir dan bom tersebut tidak boleh digunakan.
Diplomat itu juga mengatakan bahwa argumen tentang dugaan kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina tidak memiliki dasar yang rasional.
"Mereka bertujuan untuk mengobarkan tingkat histeria anti-Rusia dan dirancang untuk memanipulasi publik yang tidak terbiasa dengan dasar-dasar kebijakan keamanan dan pertahanan Rusia, yang murni bersifat defensif," tegas Polyansky.
Baca juga: Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Finlandia dan Swedia Nekat Gabung NATO
Baca juga: Putin Kepergok Hadiri Pemakaman Bawa Koper Berisi Tombol Pengendali Nuklir, Dipakai di Ukraina?
Kekuatan Nuklir Rusia Siaga Satu
Rusia menyiagakan segenap kekuatan militernya, termasuk persenjataan nuklir yang telah disiapkan sejak Senin (28/2/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa pihaknya akan mengerahkan segenap kemampuan dalam krisis melawan Ukraina.
Terlepas dari pembicaraan damai yang sedang diupayakan antara pejabat Rusia dan Ukraina di Belarus.
Dilansir rt.com, Senin (28/2/2022), unit darat Rusia, dilengkapi dengan rudal balistik antarbenua serta kapal dari Armada Utara dan Pasifik, ditempatkan dalam siaga tempur tinggi.
Termasuk Angkatan Laut Rusia yang mengerahkan kapal selam dipersenjatai dengan rudal nuklir.
Kementerian mengatakan langkah itu dilakukan sesuai dengan perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu (27/2/2022).
Putin menyebut adanya sanksi tidak sah terhadap Rusia dan pernyataan agresif oleh pejabat Barat, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Diketahui, banyak negara, termasuk AS, Inggris, dan negara-negara anggota UE memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.