Konflik Rusia Vs Ukraina
Minta 100.000 Tentara, Polandia Sanggup Jadi Markas Senjata Nuklir AS Buntut Invasi Rusia ke Ukraina
Polandia menyatakan menerima AS secara terbuka untuk menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Polandia menyatakan menerima Amerika Serikat (AS) secara terbuka untuk menempatkan senjata nuklir di wilayahnya.
Negara tetangga Ukraina itu juga akan menyambut 50 persen peningkatan jumlah tentara AS yang ditempatkan di Eropa.
Warsawa juga menyerukan tindakan lebih keras terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.

Baca juga: Jubir Pemerintah Rusia Nyatakan Kapan Putin akan Gunakan Bom Nuklir dalam Perang Ukraina
Baca juga: Rusia Ungkap Motif Pertemuan Zelensky dengan PM Polandia, Slovenia, dan Republik Ceko di Kiev
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Senin (4/4/2022), Polandia memutuskan bertanggung jawab menjadi tuan rumah hulu ledak nuklir Amerika.
Hal itu akan menjadi eskalasi yang signifikan dalam Perang Dingin baru dengan Rusia.
Dikhawatirkan bahwa keputusan itu akan dilihat sebagai langkah yang provokatif oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Adapun invasi yang diinisiasi Putin itu, telah memicu ketakutan keamanan di negara-negara di sisi timur NATO.
NATO pun telah menanggapi dengan meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut, mengumumkan empat kelompok pertempuran multinasional lagi di Bulgaria, Hongaria, Rumania dan Slovakia bulan lalu.
"Polandia akan senang jika Amerika meningkatkan kehadiran mereka di Eropa dari 100.000 tentara saat ini menjadi 150.000 di masa depan karena agresivitas Rusia yang meningkat," kata wakil perdana menteri Polandia, Jaroslaw Kaczynski (72), kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag.
"Jika Amerika meminta kami untuk menyimpan senjata nuklir AS di Polandia, kami akan terbuka untuk itu. Ini akan secara signifikan meningkatkan pencegahan terhadap Moskow."
Menurut Kaczynski, 100.000 pasukan tersebut akan dibagi untuk menjaga di perbatasan dengan Rusia.
Ia menyatakan langkah ini akan menunjukkan kehadiran NATO, sehingga Rusia akan berpikir dua kali jika ingin mengembangkan sayapnya ke Polandia.
"Dari jumlah tersebut, 75.000 tentara harus ditempatkan di sayap timur, yaitu, di perbatasan dengan Rusia. 50.000 tentara di negara-negara Baltik dan Polandia," imbuh Kaczynski dalam wawancara, yang juga dipublikasikan di situs web Partai Hukum dan Keadilan (PiS) di Polandia.
"Itu akan mengirimkan sinyal yang jelas ke Moskow: kepemimpinan NATO sekarang juga hadir di timur."
"Dengan atau tanpa nuklir, Polandia ingin melihat komando besar operasional NATO di Polandia."