Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tanggapi Penangguhannya di Dewan HAM PBB, Wakil Putin Sebut akan Gunakan Segala Cara
Rusia menyesalkan penangguhan keanggotaannya dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Ia mengatakan Rusia harus diperingatkan agar tidak terus bertindak seperti negara kebal hukum dengan berpura-pura menghormati hak asasi manusia.
Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan dia berterima kasih kepada semua negara anggota yang mendukung pemungutan suara itu.
Sebagai informasi, Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan tidak dapat dicopot.
Namun, penangguhannya dari UNHRC dipandang sebagai cara yang signifikan bagi PBB untuk menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Rusia di Ukraina.
Ini adalah sinyal bahwa dua pertiga anggota UNGA percaya bahwa mereka tidak pantas menjadi anggota badan hak asasi manusia internasional.
Baca juga: Deretan Negara yang Dukung, Tolak, dan Abstain dalam Resolusi PBB soal Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Jawaban Kemenlu soal Indonesia Tak Dukung Draf Resolusi PBB untuk Akhiri Serangan Rusia ke Ukraina
NATO Ancam Rusia agar Tarik Pasukan
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merilis tanggapan resmi terkait tindakan Rusia menginvasi Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, mengecam keras keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
Pihaknya mengingatkan akan adanya konsekuensi atas tindakan yang mengancam keseimbangan negara-negara di kawasan Atlantik utara tersebut.
Dilansir laman resmi nato.int, Kamis (24/2/2022), Jens Stoltenberg mengecam invasi militer Rusia tersebut.
Ia menyebut tindakan pasukan Vladimir Putin terlalu ceroboh dan berisiko tinggi pada kesalamatan rakyat.
Jens Stoltenberg juga menyinggung berbagai upaya damai yang tak digubris oleh Rusia.
"Saya mengutuk keras serangan Rusia yang sembrono tidak beralasan terhadap Ukraina, yang membahayakan nyawa warga sipil yang tak terhitung jumlahnya," tegas Jens Stoltenberg secara tertulis dikutip TribunWow.com.
"Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya tak kenal lelah kami untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka."
Pihak NATO menilai serangan yang dilakukan Rusia mencederai perdamaian yang sudah tercipta.