Konflik Rusia Vs Ukraina
Miris Lihat Pembantaian Warga di Bucha, China Minta Kebenaran Diungkap
Memiliki posisi netral dalam konflik Rusia-Ukraina, China beberapa kali menunjukkan sikap yang cenderung membela Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mulai dari Amerika Serikat (AS) hingga Inggris telah mengecam Rusia atas insiden pembantaian warga sipil yang terjadi di Kota Bucha, Ukraina.
Seperti yang diketahui, pemerintah Ukraina merilis foto dan video yang berisi mayat-mayat manusia di jalanan yang disebut merupakan warga sipil korban pembantaian tentara Rusia.
Pemerintah China sendiri merasa miris dengan apa yang terjadi di Bucha.
Baca juga: Korban Bombardir Pesawat Rusia, Kota Ini Alami Serangan Lebih Parah Dibanding Bucha
Baca juga: 5 Pembelaan Rusia soal Pembantaian di Bucha, Ungkit Keanehan Mayat hingga Rekayasa Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, komentar terkait kondisi di Bucha disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
Zhao menekankan, kebenaran dan fakta tentang insiden yang terjadi di Bucha harus diverifikasi.
"Seluruh pihak harus menahan dan menghindari tuduhan tak berdasar sebelum ada kesimpulan dari investigasi ," ujar Zhao.
Diketahui selama ini China menolak untuk mengecam Rusia atas konflik yang terjadi di Ukraina.
Namun China mendukung agar konflik antara Rusia dan China dapat segera selesai secara damai.
Sementara itu, meskipun China mengaku netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, namun media massa di negara tersebut menunjukkan fakta berbeda.
Media China kebanyakan memproyeksikan Amerika Serikat sebagai sosok penjahat dalam perseteruan dua negara tersebut.
Bahkan, banyak di antaranya mengulang-ulang cerita propaganda Rusia mengenai laboratorium senjata biologis, konspirasi perang dan lain-lain.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Rabu (6/4/2022) kantor berita negara Xinhua menirukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut perang Ukraina sebagai operasi militer khusus dan krisis.
Sementara, baru-baru ini, media China menggandakan teori konspirasi Rusia yang mengklaim AS mendanai pengembangan senjata biologis di Ukraina.
Termasuk kisah tentang burung migran yang dapat menyebarkan virus unggas di Rusia.
Bagaimana perang tersebut dibingkai di media adalah cerminan dari posisi pemerintah China.