Konflik Rusia Vs Ukraina
Alasan Indonesia Berencana Membeli Minyak Rusia saat Negara Lain Melarang
Indonesia, melalui perusahaan BUMN Pertamina, berencana membeli minyak mentah dari Rusia yang harganya lebih murah dari pasar internasional.
Editor: Rekarinta Vintoko
AS juga tengah mempertimbangkan upaya untuk melonggarkan sanksi minyak ke Venezuela, yang dulunya merupakan pemasok minyak utama bagi AS. Tetapi baru-baru ini, Venezuela telah menjual sebagian besar minyaknya ke China.
Bagaimana Tagihan Pemanas Rumah?
Konsumen di dunia, khususnya Eropa, akan ada yang tengah menghadapi kenaikan biaya energi dan bahan bakar sebagai akibat dari perang di Ukraina.
Di Inggris, tagihan energi rumah tangga kini telah dikendalikan oleh aturan batas atas harga energi.
Tetapi tagihan akan naik 700 pounda menjadi sekitar 2.000 pounda (Rp 38 juta) pada bulan April ketika tarif batas atasnya dinaikkan.
Bahkan, mungkin bisa mencapai sekitar Rp 56,5 juta (3.000 pounds) ketika batasan harga itu meningkat lagi pada musim gugur ini.
Harga bensin dan solar Inggris juga melonjak, dan pemerintah sekarang mengumumkan pemotongan bea bahan bakar untuk mengendalikan harga di pasar.
"Saya pikir jika kita berada di dunia di mana minyak dan gas Rusia berhenti mengalir ke Eropa, maka kita akan membutuhkan aturan penjatahan konsumsi," kata McWilliams.
"Yang menjadi fokus sekarang adalah, bisakah kita memberi tahu rumah tangga untuk menurunkan termostat mereka satu derajat, sehingga dapat menghemat banyak bahan bakar." (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Indonesia Mau Beli Minyak Rusia Saat Negara Lain Melarang?"