Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menyamar Jadi Tentara Rusia, Ukraina Dituduh Sengaja Buat Video Pembunuhan Massal Warga Sipil

Kelompok nasionalis di Ukraina disebut secara sengaja membuat video pembunuhan massal seolah-olah dilakukan oleh tentara Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube kompastv
Kepala Pusat Komando Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev menyatakan pasukan Ukraina bertanggung jawab atas kerusakan fasilitas penelitian nuklir di Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv, Maret 2022. Terbaru, Mizintsev mengungkapkan siasat licik yang digunakan oleh Ukraina untuk mendiskreditkan pasukan militer Rusia. 

Keterangan serupa disampaikan oleh anggota parlemen Ukraina, Inna Sovsun.

Sovsun menyebut, sejumlah warga sipil Ukraina di Mariupol dikirim oleh pasukan militer Rusia ke sebuah tempat terpencil di Rusia.

"(Warga) dipaksa untuk menandatangani kontrak yang isinya mereka akan tinggal di area tersebut selama dua atau tiga tahun dan mereka akan bekerja secara sukarela di area tersebut," ujar Sovsun.

Sovsun mengiyakan bahwa tindakan itu merupakan sebuah bentuk perbudakan.

Rakyat Mariupol Diduga Dibawa Rusia ke Kamp Konsentrasi

Santer diberitakan bahwa ribuan penduduk Mariupol, Ukraina dibawa paksa pasukan Rusia.

Hingga saat ini belum diketahui nasib penduduk yang didominasi wanita dan anak-anak tersebut.

Muncul kekhawatiran bahwa pasukan Presiden Vladimir Putin mengumpulkan para penduduk tersebut ke semacam kamp konsentrasi.

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (20/3/2022), Walikota Mariupol Vadym Boychenko mengklaim bahwa beberapa ribu penduduk Mariupol telah dibawa secara paksa ke Rusia.

Namun, belum ada bukti maupun konfirmasi dari pihak terkait mengenai tudingan ini.

Boychenko menuduh beberapa penduduk diarahkan ke kota-kota terpencil begitu melintasi perbatasan Rusia.

Ia pun membandingkan praktik ini seperti yang pernah terjadi pada masa perang dunia kedua.

Pada masa itu, sejumlah penduduk etnis Yahudi dibawa oleh tentara Nazi ke kamp-kamp konsentrasi untuk dieksekusi atau mengalami penyiksaan.

Dia mengatakan orang-orang secara ilegal dipindahkan dari distrik tepi kiri dan tempat perlindungan di gedung klub olahraga.

Tempat perlindungan tersebut disebut berisi dari seribu orang yang bersembunyi dari pengeboman.

Sehingga diasumsikan para pengungsi tersebut banyak berasal dari kalangan anak-anak dan wanita yang memang diprioritaskan untuk berlindung.

Menurut Boychenko, militer Ukraina telah ditarik dari daerah itu untuk menghindari situasi yang menempatkan warga sipil dalam bahaya.

Melalui postingan Telegram, Boychenko menyebut warga Mariupol yang ditangkap dibawa ke kamp penyaringan, di mana penjaga memeriksa ponsel dan dokumen warga.

"Setelah pemeriksaan, beberapa warga Mariupol dialihkan ke kota-kota terpencil di Rusia, nasib yang lain masih belum diketahui," tulis Boychenko.

"Apa yang dilakukan penjajah hari ini sudah tidak asing lagi bagi generasi tua, yang melihat peristiwa mengerikan Perang Dunia II, ketika Nazi menangkap orang secara paksa."

"Sulit membayangkan bahwa di abad ke-21 orang akan dideportasi secara paksa ke negara lain."

Dikutip dari kanal Ukrinform, Senin (21/3/2022), Boychenko juga sempat mengungapkan kegeramannya.

"Pasukan Rusia tidak hanya menghancurkan Mariupol kita yang damai, mereka bahkan telah melangkah lebih jauh dan mulai mengusir penduduk Mariupol," seru Boychenko.

"Semua kejahatan perang oleh Rusia harus mendapatkan hukuman yang paling berat," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
TentaraRusiaUkrainaPerangVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved