Konflik Rusia Vs Ukraina
Beredar Video Tentara Rusia Disiksa, Kaki Ditembak dari Dekat hingga Tewas saat Diinterogasi
Pemerintah Rusia mengomentari beredarnya sebuah video tentara Rusia yang menjadi tahanan perang disiksa oleh tentara Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Rusia menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait beredarnya sebuah video penyiksaan tentara Rusia oleh tentara Ukraina.
Di dalam video tersebut ditampilkan para tentara Rusia yang telah menjadi tahanan perang disiksa secara sadis hingga ada yang tewas saat diinterogasi.
Komite Investigatif Rusia menyatakan, video tersebut beredar luas di dunia maya.
Baca juga: Ekspresi Dingin dan Datar Tentara Rusia saat Terima Pujian dan Medali terkait Jasa Invasi di Ukraina
Baca juga: Dobrak Basemen Persembunyian Warga Ukraina, Tentara Rusia Beri Pilihan Keluar atau Diam dan Mati
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, saat ini Kepala Komite Investigatif Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan tengah mengumpulkan segala bukti yang terkait dengan insiden tersebut.
Sementara ini video itu diduga diambil di sebuah fasilitas militer milik pasukan Ukraina di bagian timur Ukraina.
Komite Investigatif Rusia menduga ada keterlibatan kelompok nasionalis Ukraina dalam penyiksaan terhadap tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
Ada beberapa bagian video yang beredar di internet.
Di dalam sebuah video ditampilkan tentara Rusia yang menjadi tahanan perang dalam kondisi berbaring di tanah penuh luka dan babak belur.
Tentara yang terluka kemudian diinterogasi oleh sejumlah pria bersenjata yang mana menggunakan aksesori khas tentara Ukraina.
Beberapa tentara Rusia yang terluka parah tampak tewas di tengah proses interogasi.
Pada video lain turut diperlihatkan tiga tentara Rusia kakinya ditembak dari jarak dekat.
Kebiri Tentara Rusia yang Tertangkap
Di sisi lain, pemilik rumah sakit di zona perang Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.
Ia menilai pasukan Rusia sama harkatnya dengan kecoak yang tak pantas diperlakukan seperti layaknya manusia.
Perintah itu dilakukan setelah Ukraina menolak ultimatum dari Rusia yang menuntut untuk menyerahkan Mariupol.