Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Temukan Pemakaman Massal, PBB Ungkap Jumlah Korban Tewas akibat Serangan Rusia di Mariupol

Ekskalasi serangan yang terjadi di Mariupol, Ukraina, menyebabkan adanya kesulitan untuk menghitung jumlah warga yang menjadi korban.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture Video Sky News
Tumpukan jenazah korban serangan Rusia di Mariupol, Ukraina dibungkus kantong plastik dan dimakamkan dalam satu lubang besar, Kamis (10/3/2022). Otoritas Ukraina menemukan pemakaman massal dan memprediksi jumlah korban tewas akibat serangan Rusia, Jumat (25/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Ekskalasi serangan yang terjadi di Mariupol, Ukraina, menyebabkan adanya kesulitan untuk menghitung jumlah warga yang menjadi korban.

Pemerintah setempat menuturkan bahwa dalam serangan Rusia ke gedung teater saja, 300 orang telah meninggal.

Sementara itu, pihak PBB mengungkapkan penemuan sejumlah pemakaman massal yang satu diantaranya diperkirakan menampung sampai 200 jasad.

Tampak udara saat pabrik-pabrik di Kota Mariupol dibombardir pasukan militer Rusia, Selasa (22/3/2022).
Tampak udara saat pabrik-pabrik di Kota Mariupol dibombardir pasukan militer Rusia, Selasa (22/3/2022). (YouTube Guardian News)

Baca juga: Kembali Jemput Keluarga, Pria Asal Mariupol Ukraina Kaget Kotanya Dipenuhi Mayat dan Reruntuhan

Baca juga: Sampai Kerahkan Kekuatan Militer ke Mariupol, Mengapa Rusia Anggap Kota Kecil di Ukraina Berharga?

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Jumat (25/3/2022, pihak berwenang Ukraina mengatakan sekitar 300 orang tewas setelah serangan udara Rusia meledakkan teater drama di Mariupol pekan lalu.

Teater itu digunakan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil ketika pasukan Rusia meningkatkan upaya mereka untuk merebut kota pelabuhan Ukraina.

Selama berhari-hari, otoritas lokal di Mariupol tidak dapat menghitung jumlah korban dalam serangan 16 Maret itu.

Namun, pada hari Jumat, dewan kota mengutip saksi yang melaporkan jumlah korban tewas.

"Dari para saksi mendapat informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di Teater Drama Mariupol akibat pemboman oleh pesawat Rusia," kata dewan kota Mariupol dalam sebuah pernyataan.

"Hingga saat-saat terakhir, orang sulit mempercayai kengerian ini. Tapi kesaksian mereka yang berada di dalam gedung pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya."

Kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB di Ukraina, Matilda Bogner, juga mengatakan bahwa timnya belum dapat memperoleh informasi yang cukup untuk memverifikasi jumlah korban tewas di teater.

"Kami semakin sedikit mendapatkan informasi dari sana (Mariupol) dan dalam kasus khusus itu kami masih mencoba memverifikasi detailnya," kata Bogner.

Bogner mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tentang kuburan massal di Mariupol, termasuk yang tampaknya menampung 200 mayat.

"Kami mendapat informasi peningkatan kuburan massal yang ada di sana,” kata Bogner yang mengatakan beberapa bukti berasal dari citra satelit.

Kantor hak asasi PBB, yang memiliki sekitar 50 staf di negara itu, sejauh ini menghitung 1.035 kematian warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina.

"Tingkatnya korban sipil dan penghancuran objek sipil sangat menunjukkan bahwa prinsip pembedaan, proporsionalitas, aturan tentang tindakan pencegahan yang layak dan larangan serangan tanpa pandang bulu telah dilanggar," pungkas Bogner.

Baca juga: WHO Laporkan Serangan Rusia ke Fasilitas Medis Ukraina Makin Meningkat, Langgar Aturan Perang?

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyMariupolPBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved