Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara
Memasuki hari ke-22 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan serangan ke Ukraina, sejumlah peristiwa penting terjadi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Memasuki hari ke-22 setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan serangan ke Ukraina, sejumlah peristiwa penting terjadi.
Satu di antaranya adalah kabar mengejutkan dari Mariupol yang kehilangan lokasi perlindungan setelag gedung teater berisi lebih dari 1000 pengungsi diserang jet tempur Rusia.
Sementara pihak Ukraina maupun Rusia masih terus berusaha untuk mengupayakan jalan damai melalui diplomasi.

Baca juga: Sebut Sampah dan Pengkhianat, Putin Ancam Warga Rusia yang Menentang Perang Ukraina
Baca juga: Kadyrov Klaim Berhasil Taklukkan Mariupol, Sebut Pasukan Ukraina Mundur Ketakutan Hadapi Rusia
Berikut sejumlah peristiwa kunci pada hari ke-22 yang dirangkum TribunWow.com dari Aljazeera, Kamis (17/3/2022).
Perkembangan Perang
Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengebom sebuah teater di Mariupol tempat ratusan warga sipil berlindung.
Namun Rusia membantah melakukan serangan tersebut.
Kantor berita Interfax Ukraina yang mengutip seorang pejabat senior, menyatakan bahwa pihak Ukraina telah menyerahkan sembilan tentara Rusia yang ditangkap,
Hal ini dilakukan sebagai jaminan kebebasan walikota kota Melitopol, yang ditahan pekan lalu.
Sementara itu, intelijen militer Inggris menerangkan bahwa invasi yang dilakukan Rusia sebagian besar terhenti di semua lini.
Pasukan Rusia juga diklaim menderita kerugian besar dan membuat kemajuan minimal dalam beberapa hari terakhir.
Diplomasi
Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia siap untuk membahas status netral Ukraina tetapi Moskow masih akan mencapai tujuan operasi militernya.
Antara lain seperti yang disebutkan Putin di awal invasi, yakni demiliterisasi dan denazifikasi.
Di sisi lain, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan memberikan pendapat pada hari Jumat, atas resolusi yang dirancang Rusia untuk akses bantuan dan perlindungan sipil.