Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sempat Dirahasiakan, Rusia Bongkar Jumlah Tentaranya yang Tewas, Prediksi AS dan Ukraina Meleset

Pemerintah Rusia melalui pejabat militernya, akhirnya membongkar jumlah kematian pasukannya yang bertempur di Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Kementerian Pertahanan Rusia via AFP
Pasukan terjun payung Rusia menaiki pesawat kargo militer untuk berangkat ke Kazakhstan. Terbaru, Rusia bongkar jumlah tentaranya yang tewas di medan perang, Jumat (25/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Rusia melalui pejabat militernya, akhirnya membongkar jumlah kematian pasukannya yang bertempur di Ukraina.

Jumlah yang dinyatakan tersebut jauh berbeda dengan perkiraan yang telah diungkapkan Amerika Serikat dan Ukraina.

Disebutkan bahwa Rusia tak mengalami kerugian yang signifikan dibanding jumlah pasukan awal.

Sejumlah ambulans melintasi Belarus disebut membawa jenazah tentara Rusia dari Ukraina, Minggu (19/3/2022).
Sejumlah ambulans melintasi Belarus disebut membawa jenazah tentara Rusia dari Ukraina, Minggu (19/3/2022). (Capture Video Daily Mail UK)

Baca juga: Logistik Tentara Rusia Hanya Cukup untuk 3 Hari, Putin Dikhawatirkan akan Nekat Pakai Senjata Kimia

Baca juga: Sadap Telepon Pasukan Rusia, Ada Tentara Mengeluh Harus Bepergian Bersama Mayat

Hal ini dilaporkan oleh Wakil Kepala Staf Umum Pertama Angkatan Bersenjata Rusia, Kolonel Jenderal Sergei Rudskoy.

Dalam pertemuan dewan keamanan Rusia di Moskow pada Jumat (25/3/2022), Rudskoy memberikan laporan di lapangan.

Ia menyebut selama operasi militer khusus di Ukraina, 1.351 prajurit Rusia tewas dan 3.825 terluka.

"Sayangnya, selama operasi militer khusus ada kerugian di antara rekan-rekan kita. Hingga saat ini, 1.351 prajurit tewas, 3.825 terluka," katanya dikutip TribunWow.com dari RIA Novosti, Sabtu (26/3/2022).

Jumlah ini berbeda jauh dengan tampilan jumlah yang sempat dibongkar oleh media Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Forbes, Senin (21/3/2022), tabloid pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim 9.861 anggota angkatan bersenjata Rusia telah tewas, sementara, 16.153 lainnya terluka.

Menurut versi arsip artikel dan tangkapan layar dari Wall Street Journal dan wartawan ABC News, data yang tersebar itu berdasarkan dari dokumen Kementerian Pertahanan Rusia.

Angka itu tidak secara resmi dirilis atau dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan, yang merahasiakan jumlah korban.

Terakhir, Rusia menerbitkan perkiraan resmi pada 2 Maret, ketika diklaim 498 tentara tewas dan 1.597 terluka.

Pejabat Barat dan Ukraina berpikir jumlah korban sebenarnya Rusia jauh lebih besar daripada yang dirilis oleh pemerintah.

Intelijen AS memperkirakan 7.000 dari 150.000 tentara Rusia yang dikerahkan di Ukraina telah tewas pada Rabu (16/3/2022).

Di sisi lain,Ukraina mengklaim sekitar 15.000 tentara Rusia telah tewas, meskipun angka ini belum dikonfirmasi oleh pihak independen mana pun.

Disebutkan pula setidaknya lima jenderal top Rusia telah tewas dalam pertempuran meski kematian ini belum diverifikasi oleh Kremlin.

Sementara pejabat Ukraina mengklaim sebanyak 1.300 tentaranya telah terbunuh dalam perang.

Baca juga: Putin Sengaja Rahasiakan Jumlah Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina, 500 atau 10.000 Jiwa?

Baca juga: Video Konvoi Mayat Tentara Rusia, 2.500 Jasad Dibawa dari Ukraina untuk Sembunyikan Jumlah Kematian

Media Rusia Diretas

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 4 Maret 2022 lalu telah mengeluarkan sebuah aturan baru terkait pemberitaan.

Aturan baru yang dibuat oleh Putin berisi tentang ancaman hukuman 15 tahun penjara bagi mereka yang secara sengaja menyebarkan berita bohong terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.

Pemerintah Rusia menyampaikan, informasi bohong sengaja diedarkan oleh musuh Rusia seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa lainnya untuk memecah belah masyarakat Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, baru-baru ini sebuah media massa di Rusia mengaku terkena serangan hacker.

Website milik media asal Rusia tersebut diretas seusai memberitakan bahwa 9,861 tentara Rusia telah terbunuh di Ukraina.

Media yang terkena serangan hacker itu diketahui merupakan media pro pemerintah Rusia.

Selama konflik lawan Ukraina berlangsung, pemerintah Rusia diduga sengaja tak mempublikasikan data asli angka kematian tentara Rusia.

Pemerintah Ukraina sendiri mengklaim ada 15 ribu tentara Rusia yang telah terbunuh.

Sementara itu pemerintah Rusia mengumumkan baru ada 498 tentara Rusia yang tewas selama invasi berlangsung.

Sebelumnya, pada Rabu (16/3/2022) sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang difungsikan sebagai tempat penampungan warga sipil hancur seusai dibombardir.

Pemerintah Ukraina menyebut serangan dilakukan oleh pesawat tempur Rusia.

Sementara itu pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan serangan ke gedung teater tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, bantahan ini disampaikan oleh duta besar pemerintah Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Vasily Nebenzya.

"Perang informasi sedang terjadi dalam skala yang lebih besar dibanding perang fisik," ujar Nebenzya.

Menurut Nebenzya siapa yang memenangkan perang informasi maka akan memenangkan peran secara keseluruhan.

Nebenzya lalu menyampaikan berdasarkan keterangan para warga sipil yang telah lebih dulu mengungsi keluar dari Mariupol, ada keterlibatan batalion Azov yang menyandera para warga sipil.

Nebenzya juga mengungkit bahwa pemerintah Rusia telah menyadari ada tulisan 'anak-anak' di luar gedung teater di Mariupol.

Seluruh pasukan militer Rusia telah diberitahu bahwa gedung teater tersebut adalah tempat yang dipenuhi warga sipil.

"Tidak pernah dijadikan target serangan," kata Nebenzya.

Nebenzya menyebut, pihak yang harus bertanggungjawab dalam hal ini adalah kelompok ultra nasionalis Ukraina batalion Azov.

Keterangan serupa disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

"Jelas ini adalah kebohongan. Semuanya tahu bahwa pasukan militer Rusia tidak membombardir kota. Tidak peduli seberapa banyak video yang disebar oleh struktur NATO dan berapa banyak foto dan video klip bohong disebar, kebenaran akan terungkap," jelas Zakharova.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika SerikatTentara
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved