Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebulan Terjebak di Mariupol, Ibu dan Anak Nekat Kabur dari Kepungan Rusia, Sebut seperti Film Horor
Pasangan ibu dan anak asal Mariupol, Ukraina berhasil mengungsi dari kotanya yang dikepung pasukan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Di sana mereka dicegat oleh pasukan Rusia yang akan membawa mereka ke negaranya.
Namun, keduanya menolak tawaran tersebut dan memilih melanjutkan perjalanan.
Mereka menghabiskan malam di pos pemeriksaan sebelum berjalan kaki ke desa tetangga di mana mereka menerima tawaran dari orang asing untuk naik mobil.
Ibu dan anak itu kemudian menunjukkan gambar rumah mereka yang dibom.
"Rudal mulai mengenai (rumah-red). Misil itu terbang ke halaman, menabrak balkon. Seorang pria yang keluar ke balkon untuk merokok terkena peluru. Dia meninggal," kata Natalya.
"Sebuah bom juga terbang ke rumah tetangga, rumah itu terbakar habis."
"Kami memutuskan untuk pindah dari rumah kami ke rumah berikutnya. Ketika kami sampai di sana, ledakan besar dimulai. Kami melompat ke pintu masuk dan sebuah bom terbang ke dalam mobil dan meledak."
Mereka punya uang dan kartu bank tapi tidak ada gunanya.
Uang tidak akan membuat mereka keluar dari Mariupol.
Uang bahkan tidak bisa mendapatkan obat-obatan yang sangat dibutuhkan orang.
Jika orang mulai sakit, mereka akan meninggalkan catatan di luar rumah untuk meminta bantuan pengobatan.
Makanan juga menjadi sangat langka.
"Ketika kami pergi, orang-orang hampir tidak punya apa-apa. Tidak ada makanan, air, obat-obatan," tutur Natalya.
"Ada masalah dengan makanan karena semua orang mengira itu selama beberapa hari, dan kemudian kami duduk dan menyadari bahwa kami berada di sana selama 22 hari."
"Kami tinggal selama hampir sebulan. Jadi kami makan sesendok bubur. Sangat sedikit. Semua orang menjadi kurus."
Baca juga: Hidup Tak Manusiawi, Kondisi Sehari-hari Warga di Mariupol Diungkap Presiden Ukraina Zelensky
Baca juga: 4 Alasan Rusia Terobsesi Kuasai Mariupol, Disebut akan Jadi Pukulan Berat bagi Ukraina