Konflik Rusia Vs Ukraina
China, Amerika, dan Uni Eropa, Siapa yang akan Diuntungkan Akibat Konflik Rusia dan Ukraina?
Konflik antara Rusia di Ukraina menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan kerugian dan keuntungan bagi pemangku kepentingan utama dan aktor global.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tekanan militer dan politik Washington terhadap Beijing berkurang.
Dengan paket ekstensif sanksi anti-Rusia yang sekarang ada, China dapat mengklaim pangsa pasar Rusia yang signifikan, yang kini telah dikosongkan oleh Barat secara kolektif.
Meskipun mungkin ada rintangan infrastruktur dan logistik yang harus diatasi, sumber daya energi Rusia akan menjadi lebih mudah diakses ke China dengan harga yang lebih rendah daripada sebelumnya.

Selain itu, China akan menjadi mitra keuangan utama Rusia, yang akan sangat menguntungkan China.
Dengan demikian, Beijing semakin memperkuat posisinya di perbatasan utara dan timur lautnya.
Tampaknya tidak ada alternatif selain Rusia bermitra dengan China.
China akan segera menikmati peluang baru untuk memberikan pengaruh di Asia Tengah.
Saat belajar dari pengalaman Rusia dengan sanksi, Beijing akan memperketat keamanan ekonomi dan keuangannya sendiri untuk menahan konfrontasi serupa dengan Barat.
Konon, perkembangan saat ini tidak mungkin menghasilkan aliansi militer dan politik Rusia-China yang kuat.
Tampaknya China akan menjaga jarak dan berusaha tetap sefleksibel mungkin.
Secara keseluruhan, tahap baru krisis Ukraina akan berdampak pada skala global.
Untuk beberapa negara, ini akan menimbulkan kerugian dalam jangka pendek dan menengah.
Tetapi bagi banyak negara lain, konflik ini justru akan membuka peluang baru untuk memperluas pengaruh mereka dalam jangka panjang. (TribunWow.com)