Konflik Rusia Vs Ukraina
China, Amerika, dan Uni Eropa, Siapa yang akan Diuntungkan Akibat Konflik Rusia dan Ukraina?
Konflik antara Rusia di Ukraina menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan kerugian dan keuntungan bagi pemangku kepentingan utama dan aktor global.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Negara-negara UE perlu menerima para pengungsi ini dan membantu mereka beradaptasi dan bahkan berintegrasi.
Banyak negara Eropa harus membelanjakan lebih banyak untuk program sosial.
Namun pada saat yang sama, ini akan menguntungkan UE dalam jangka menengah.
Orang Ukraina tidak jauh berbeda dari orang Eropa dalam hal budaya.
Mereka lebih terdidik, beradaptasi dan berintegrasi lebih cepat, dan tidak cenderung membentuk komunitas tertutup.
Untuk ekonomi, ini akan menjadi suntikan demografis yang baik.
Di bidang militer, sebagian besar negara UE akan dengan giat meningkatkan pengeluaran pertahanan.
Meski belum tentu sesuai dengan pertumbuhan pengaruh politik blok tersebut, namun, peran politik dan militer negara-negara anggota UE akan menjadi jauh lebih signifikan.
Untuk kompleks industri militer maju di negara-negara Eropa, ini akan menghasilkan manfaat jangka panjang.
Amerika Serikat
Di permukaan, pengeluaran Amerika tidak begitu signifikan, meskipun pelarangan minyak Rusia dapat menyebabkan beberapa kesulitan di dalam negeri, dalam bentuk kenaikan harga gas, misalnya.
Namun, ekskalasi tajam dalam konfrontasi dengan Rusia akan menciptakan gangguan dari kawasan Asia-Pasifik.
AS harus membangun kehadiran militernya di Eropa, yang menyisakan lebih sedikit kemampuan untuk menahan China.
Amerika juga mengkhawatirkan kemungkinan krisis Ukraina berubah menjadi perang antara NATO dan Rusia.
Jika dibawa ke ranah lebih ekstrem, konflik ini dapat menyebabkan eskalasi nuklir.
Washington harus menahan Moskow tetapi bertindak dalam batas-batas tertentu untuk menghindari eskalasi.