Konflik Rusia Vs Ukraina
Belum Juga Berhasil Kuasai Ukraina, Ini 4 Kesalahan Fatal Rusia Menurut Analis Militer
Rusia sebagai negara adi daya dengan kekuatan militer yang besar, rupanya masih mengalami hambatan dalam menaklukkan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rusia sebagai negara adi daya dengan kekuatan militer yang besar, rupanya masih mengalami hambatan dalam menaklukkan Ukraina.
Setelah berupaya selama sebulan melakukan invasi, belum ada tanda-tanda peperangan itu akan berakhir seperti yang diharapkan.
Bahkan, sejumlah analis menganggap Rusia mengalami perkembangan yang suram di medan peran.

Baca juga: Viral Pengemudi Ukraina Ejek Tank Rusia yang Mogok saat Menuju ke Kiev, Diduga Kehabisan Bahan Bakar
Seperti dikutip TribunWow.com dari BBC, Minggu (20/3/2022), seorang pejabat senior militer NATO mempertanyakan kemampuan Rusia menjalankan misinya.
Mengingat bahwa kerugian yang dialami Rusia tak sedikit, begitu pula korban tewas dari pihaknya.
"Rusia jelas-jelas belum mencapai tujuan mereka dan mungkin tidak akan tercapai pada akhirnya," kata pejabat tersebut.
Berikut empat kesalahan yang dilakukan Rusia menurut analis tersebut.
Kurangnya Persediaan dan Logistik
Pasukan Rusia terhambat memasuki Kiev dan kota-kota besar lainnya diperkirakan karena masalah logistik.
Terlihat dari pantauan di lapangan, barisan kendaraan lapis baja telah kehabisan bahan bakar, makanan dan amunisi.
Sejumlah tank dan kendaraan militer rusak dan ditinggalkan begitu saja, sampai-sampai ditarik oleh traktor Ukraina.
Apalagi ditambah gangguan dari drone Bayraktar milik Ukraina yang sengaja dikerahkan untuk meledakkan pasokan bahan bakar dan kendaraan berisi personel.
Ada pepatah militer lama yang mengatakan bahwa amatir berbicara tentang taktik sementara para profesional mempelajari logistik.
Tampaknya, Rusia belum cukup mempertimbangkan hal ini dan mengalami kekurangan pasokan logistik, termasuk cadangan makanan prajurit.
Adapun sementara ini, tercatat Rusia telah menembakkan antara lain sekitar 850 hingga 900 amunisi presisi jarak jauh, termasuk rudal jelajah, yang lebih sulit untuk diganti daripada senjata terarah.