Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Video Pria Tua di Mariupol Ukraina Ditembak Tank Rusia, Diduga Meninggal dengan Jasad Hancur

Rekaman video memperlihatkan tank pasukan Rusia membunuh seorang pria tua yang sedang berjalan di kota Mariupol, Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AFP via BBC.com
Tank Rusia T-72 terlihat di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat bandara Donetsk, Ukraina. Terbaru, tank tentara Rusia diduga menembak seorang pria tua di Mariupol, Ukraina, Kamis (14/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rekaman video memperlihatkan tank pasukan Rusia membunuh seorang pria tua yang sedang berjalan di kota Mariupol, Ukraina.

Meskipun belum dikonfirmasi keberanannya, video yang dirilis Unit Batalion Azov Ukraina itu ditunjukkan untuk memperlihatkan kekejaman tentara Rusia.

Hal ini berlawanan dengan klaim Presiden Rusia Vladimir Putin dan stafnya yang mengaku hanya menyerang fasilitas militer.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut. (Twitter/@Dmytrokuleba)

Baca juga: Puas Lihat Perkembangan di Ukraina, Putin Puji Kinerja Pasukan Chechnya Pimpinan Kadyrov

Baca juga: Ungkit Kesaksian Pengungsi, Rusia Minta Media Barat Adil Beritakan Ukraina: Setop Sebar Kebohongan

Dilansir Daily Mail UK, Kamis (17/3/2022), vido tersebut memperlihatkan sebuah tank Rusia yang diposisikan di antara sisa-sisa bangunan.

Kemudian kamera melebar dan menunjukkan pria tua tersebut, dengan tenang melintas di seberang jalan.

Pria tersebut terlihat sama sekali tak menyembunyikan sesuatu atau menunjukkan tindakan agresif apa pun.

Namun, tank Rusia tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah warga sipil tersebut.

Diduga misil yang dilepaskan telah membunuh pria itu seketika lantaran peluru kemudian menembus dan menghantam gedung yang tepat di belakangnya.

Unit Batalyon Azov Ukraina, yang merilis rekaman itu, memberi tajuk 'Rekaman kejam pembunuhan seorang penduduk Mariupol oleh tank Rusia'.

"Pria tua itu menjaga sikapnya agar dia tidak ditembak, namun penjahat Putin justru melepaskan tembakan pada seorang pria sipil yang tak berdaya. Seperti inilah 'dunia Rusia'," tulis unit tersebut melalui sebuah keterangan resmi.

Diketahui, Mariupol telah menjadi kota yang paling terdampak di Ukraina, dengan rentetan bom Rusia yang hampir konstan dijatuhkan.

Belum lama, pasukan Rusia membom sebuah teater di kota tempat ratusan warga sipil, termasuk anak-anak, berlindung pada Rabu.

Para pejabat mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak orang yang tewas atau terluka dalam serangan di gedung Teater Mariupol.

Pasalnya, penembakan di daerah pemukiman terus berlanjut, sehingga penyelamat tidak dapat menjangkau mereka yang berada di puing-puing bangunan.

Akibat penyerangan itu, bagian tengah teater runtuh dan puing-puing menghalangi pintu masuk ke tempat perlindungan bom yang terletak di dalam gedung.

Serangan roket Rusia juga menargetkan konvoi orang yang melarikan diri dari Mariupol, menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak.

Setelah serangan sebelumnya menargetkan pusat pengungsian terdekat untuk orang-orang terlantar.

Belum diketahui berapa banyak yang tewas dalam penembakan itu.

Militer Ukraina mengatakan warga sipil tersebut melakukan perjalanan dari Mariupol ke kota Zaporizhzhia melalui koridor kemanusiaan, ketika mereka ditembaki oleh pasukan Rusia.

Sebuah gambar dari lokasi penembakan menunjukkan sebuah mobil yang terbakar, dengan pintu yang rusak terbuka.

Ukraina mengklaim lebih dari 28.800 warga sipil telah berhasil melarikan diri dari Mariupol melalui beberapa koridor kemanusiaan, tetapi ribuan lainnya masih terjebak di kota itu.

Evakuasi warga sipil di Mariupol terjadi bahkan ketika pasukan Rusia terus membombardir kota di mana ratusan ribu warga sipil telah berjuang untuk tetap hidup tanpa penghangat, makanan, dan air bersih.

Gubernur regional Pavlo Kyrylenko bahkan menyatakan bahwa pasukan Rusia di Mariupol telah menyandera 400 orang dari rumah-rumah sekitar rumah sakit nomor dua kota itu, bersama dengan 100 dokter dan pasien yang sudah berada di dalam.

Karena ekskalasi serangan, konvoi kemanusiaan lagi-lagi gagal mencapai Mariupol, tetapi berhasil mengirimkan bantuan dan mendirikan koridor evakuasi dari wilayah Sumy timur laut Ukraina.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara

Baca juga: Kadyrov Klaim Berhasil Taklukkan Mariupol, Sebut Pasukan Ukraina Mundur Ketakutan Hadapi Rusia

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Rusia Bantah Langgar Aturan Perang

Pada hari keenam konflik tepatnya Selasa (1/3/2022), Rusia melancarkan serangan roket di Kota Kharkiv, Ukraina yang menghancurkan gedung pemerintah hingga opera.

Pemerintah Ukraina menyatakan target yang diserang Rusia berada di area warga sipil dan bukanlah kombatan.

Dalam konflik yang dimulai sejak Kamis (24/2/2022), kini Rusia dicurigai oleh jaksa dari International Criminal Court (ICC) telah melakukan kejahatan perang saat melakukan operasi militer di Ukraina.

Dikutip dari RT.com, juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov kemudian menjawab pertanyaan jurnalis pada Selasa (1/3/2022) terkait kecurigaan jaksa ICC.

Dugaan Rusia melakukan kejahatan perang sebelumnya dilaporkan oleh pemerintah Ukraina.

Peskov tegas membantah Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Ia juga membantah kabar pasukan Rusia telah memakai senjata yang dilarang seperti peluru cluster dan senjata thermobaric di Ukraina.

Peskov turut menegaskan soal pasukan militer Rusia yang tidak pernah mengincar warga sipil.

"Pasukan Rusia tidak menyerang warga sipil atau perumahan penduduk," ujar Peskov.

Peskov turut mengomentari bagaimana Amerika Serikat mengompori negara-negara lain untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.

Sementara itu, sebuah serangan besar dilakukan pasukan militer Rusia pada Selasa (1/3/2022).

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dituding pemerintah Ukraina melakukan kejahatan perang, sebuah roket menghantam bangunan di pusat Kota Kharkiv.

Serangan ini menghancurkan gedung opera, ruang konser, hingga gedung pemerintahan.

Pada video yang beredar tampak aktivitas di sekitar gedung sedang berlangsung normal.

Sejumlah kendaraan tampak lalu lalang seperti biasa.

Dikutip dari BBC.com, tak lama kemudian terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), sebuah roket milik Rusia jatuh dari atas dan meledakkan bangunan tersebut.

Seusai ledakan terjadi tampak bangunan yang jadi target Rusia mengalami kerusakan parah.

Kendaraan yang ada di luar turut menjadi korban ledakan tersebut.

Pejabat setempat menyatakan 10 warga Ukraina tewas dalam serangan roket tersebut sedangkan 35 lainnya luka-luka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung merespons serangan yang diluncurkan Rusia.

"Ini adalah teror terhadap Ukraina. Tidak ada target militer di sana," ungkap Zelensky.

Sebelum serangan pada hari Selasa, Kharkiv telah menerima rentetan serangan Rusia dan selama itu 16 orang telah tewas.

Direktur Penelitian European Expert Association memberikan tanggapan dan menyentil Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir akun Twitter pribadinya, @maria_avdv, Selasa (1/3/2022), membagikan video CCTV yang merekam serangan tersebut.

Peneliti dan analis senior yang sedang berada di Kharkiv itu, menampilkan kekacauan yang terjadi.

Terlihat bagian depan gedung pemerintahan Kharkiv yang berada di persimpangan jalan, meledak terkena hantaman artileri.

Di layar, tampak pengeboman tersebut terjadi pada sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Ketika ledakan terjadi, tampak sejumlah mobil tengah bergerak pelan melintasi depan gedung.

Sementara, asap hitam mengepul disertai jatuhnya puing-puing bangunan ke jalanan.

"Serangan rudal terhadap pemerintahan daerah Kharkiv, Sumska 64. Penembakan misil Grad di daerah pemukiman. Putin sekarang dalam perang total dengan Ukraina," tulis Maria.

Ia menyerukan agar informasi penyerangan Rusia terhadap Ukraina disiarkan secara luas ke penjuru dunia.

Disebutkan bahwa orang-orang yang berada di Ukraina mulai mengkhawatirkan kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya.

"Saya meminta wartawan asing untuk meliput sebanyak mungkin krisis kemanusiaan skala besar yang disebabkan oleh perang Putin di Ukraina. Perang berdampak pada semua orang di sini. Geografi konflik meluas, orang-orang mulai panik dengan kehidupan mereka dan kehidupan anak-anak mereka," cuit Maria. (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
UkrainaMariupolRusiaVideo Viral
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved